Kekeringan
Kisah Sarah Terdampak Kekeringan di Kudus, Tiap Jari Keluarkan Uang untuk Mandi, Minum, Cuci Baju
Beberapa daerah di Jawa Tengah mengalami kemarau panjang, satu di antaranya Kabupaten Kudus.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Beberapa daerah di Jawa Tengah mengalami kemarau panjang, satu di antaranya Kabupaten Kudus.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, hingga saat ini beberapa titik di Kudus yang sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih.
Hingga saat ini sudah sekitar 6500 liter air bersih yang telah di distribusikan.
"Ada empat desa yang sudah meminta dropping air bersih, Desa Glagahwaru, Kalirejo, juga di Setrokalangan dan Kedungdowo," ujar Munaji, Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: Upaya Mitigasi Dampak Kekeringan, Pemkab Wonosobo Siapkan Embung di Kawasan Dieng
Baca juga: 16 Kecamatan di Blora Terdampak Kekeringan, Jumlahnya Naik Dibanding Tahun Lalu
Pada penanganan kekeringan kali ini, bekerja sama dengan BNPB untuk menaruh toren air di empat titik tersebut.
Toren air itu akan dikontrol apabila kapasitas air mulai sedikit dan kondisi desa masih kekeringan, maka akan distok bantuan air oleh BPBD Kudus.
Nantinya, ketika kondisi sudah tak kekeringan toren tersebut akan dikembalikan oleh petugas.
"Pemasangan toren itu untuk memudahkan masyarakat, kalau butuh tinggal ambil dari toren selain itu juga memudahkan kerja BPBD," ujarnya.
Adanya bantuan air bersih ini dirasa membantu bagi warga sekitar.
Sebelum ada bantuan, Sarah, warga sekitar memanfaatkan air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan.
"Saya beli air sehari biasanya Rp 10 ribu buat minum, mandi, cuci piring, cuci baju. Alhamdulillah ini sangat membantu warga, kondisi kekeringan di sini sudah dua bulan lalu jadi sangat bersyukur ada bantuan air bersih," ujarnya.
Diinformasikan, untuk penerima manfaat bantuan air bersih di empat desa mencapai 419 keluarga atau 1107jiwa. (Rad)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.