Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mbak Ita Dorong IKM di Semarang Masuk E-Katalog, Demi Memperluas Pasar

Wali Kota Semarang menilai, e-Katalog bisa mengcover pesanan dari seluruh Indonesia, baik Pemerintah Pusat, daerah, BUMN, maupun BUMD.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan sambutan dalam Business Match Dinas Perindustrian Kota Semarang, di Hotel Pandanaran, Rabu(18/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong para pelaku industri kecil menengah (IKM) masuk dalam e-Katalog untuk memperluas pasar. 

Menurut Ita, sapaan akrabnya, e-Katalog bisa mengcover pesanan dari seluruh Indonesia, baik Pemerintah Pusat, daerah, BUMN, maupun BUMD.

Namun, diakuinya, pelaku IKM membutuhkan sistem dan kekokohan dalam mempertahankan usahanya. 

Baca juga: Maraknya Kejahatan Remaja di Semarang, Pakar Ungkap Pentingnya Pendidikan Karakter dari Keluarga

Baca juga: DPRD Kota Semarang Respons Positif Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas

"Ini menjadi tantangan."

"Sistem yang tidak bisa berjalan."

"Tadi, ada salah satu pelaku IKM, dipeseni Mba Ita gregeli, nggak bisa tidur."

"Kalau dipeseni pejabat bagaimana, ini butuh sistem dan butuh kekokohan hati," ujarnya seusai menghadiri Business Match Dinas Perindustrian Kota Semarang, di Hotel Pandanaran, Rabu(18/9/2024). 

Selain sistem usaha yang baik, Mbak Ita mengungkapkan, pengepakan produk juga harus menarik.

Saat ini, produk ramah lingkungan menjadi peluang.

Pelaku IKM harus menangkap peluang itu untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

"Kedua, bagaimana packaging, komposisi."

"Sekarang dunia sudah ramah lingkungan," ujarnya. 

Baca juga: Universitas Semarang dan Universitas Hatyai Jalin Kerjasama Internasional, Perkuat Hubungan Akademik

Baca juga: Pemkot Semarang Rencanakan Pembangunan Transportasi Umum ART

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Tri Supriyanto mengatakan, business match ini rutin dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan jejaring sesama pelaku usaha di Semarang.

Ada sejumlah IKM yang mengikuti business march, baik sektor kuliner maupun fashion. 

"Kami akan coba maksimalkan dengan cara model atau variasi yang sekarang harus diikuti sesuau perkembangan zaman," paparnya. 

Tri mengatakan, kolaborasi antardaerah di Jawa Tengah juga mulai dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pelaku IKM dalam hal pemasaran.

Pendaftaran IKM ke e-Katalog juga terus didorong untuk memperluas pasar. 
 
"IKM yang masuk e-Katalog sekira 100."

"Kami beri informasi untuk bisa ditindaklanjuti dengan proses perizinan."

"Saat ini, jumlah IKM terus berkembang," ujarnya. (*)

Baca juga: Dinas PMD Blora Menyoal Ruang Kades Sendangharjo Disegel: Bentuk Kekecewaan Warga

Baca juga: Kampanye Pilkada Kota Tegal Dilarang Pakai Knalpot Brong

Baca juga: Dadang Somantri Kembali Imbau ASN Kota Tegal Ikuti Aturan dan Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Baca juga: Camat Ngargoyoso Terseret Kasus Dugaan Korupsi Pengelolaan BUMDes Berjo, Kini Berstatus Tersangka

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved