Berita Otomotif
Segmen LCGC Berpotensi Jadi Penopang Penjualan Mobil Nasional, Bersaing dengan Mobil Listrik
Di tengah tren melambatnya kinerja pasar otomotif nasional, segmen Low Cost Green Car (LCGC) menjadi andalan bagi para Agen Pemegang Merek (APM)
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Di tengah tren melambatnya kinerja pasar otomotif nasional, segmen Low Cost Green Car (LCGC) menjadi andalan bagi para Agen Pemegang Merek (APM) untuk mendongkrak pertumbuhan penjualan.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) LCGC nasional sebenarnya berkurang 14 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 120.145 unit pada Januari-Agustus 2024.
Namun, hasil itu masih lebih baik ketimbang total realisasi penjualan mobil nasional yang terkoreksi 17,1 persen yoy menjadi 560.619 unit hingga Agustus 2024.
Secara bulanan, penjualan wholesales LCGC nasional mampu tumbuh 6 persen month to month (mom) menjadi 15.693 unit pada Agustus 2024. Angka itu juga lebih baik ketimbang total penjualan wholesales mobil nasional yang hanya naik 3 persen mom menjadi 76.304 unit pada bulan yang sama.
Pangsa pasar LCGC di kategori wholesales pun mencapai 21,4 persen hingga Agustus lalu. Padahal, sampai saat ini hanya ada tiga merek saja yang bermain di pasar LCGC, yaitu Daihatsu, Honda, dan Toyota.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menilai, pasar LCGC tergolong lebih tahan banting meski industri mobil saat ini secara umum sedang dalam kondisi lesu.
Menurut dia, LCGC memiliki segmen konsumen tersendiri, yang dalam hal ini rata-rata peminatnya adalah masyarakat muda atau pembeli mobil pertama.
"Harga mobil di kelas LCGC juga sangat terjangkau," ujarnya, Selasa (17/9).
Ia meyakini penjualan LCGC akan terus tumbuh pada sisa tahun ini. Segmen itu juga dinilai tetap dapat bersaing meski beberapa mobil listrik ukuran kompak dengan harga terjangkau mulai merambah pasar.
Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan, LCGC merupakan segmen mobil yang berpotensi tetap tumbuh di tengah lesunya pasar otomotif nasional.
ia berujar, LCGC tetap dipandang menarik bagi konsumen kelas menengah yang saat ini cenderung memiliki keterbatasan daya beli akibat ketidakstabilan ekonomi Indonesia.
"Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, masyarakat cenderung mencari pilihan mobil yang lebih ekonomis seperti LCGC," tukasnya, Selasa (17/9).
Adapun, satu pemain LCGC yakni Daihatsu mampu membukukan penjualan wholesales mobil itu sebanyak 52.204 unit hingga akhir Agustus 2024.
Angka itu melesat 61,35 persen yoy dari periode sama tahun sebelumnya.
Mayoritas penjualan wholesales LCGC Daihatsu per Agustus 2024 berasal dari model Sigra sebesar 41.018 unit, dan Ayla sebanyak 11.186 unit.
Lebih baik
Marketing & Customer Relations Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono mengatakan, pertumbuhan penjualan LCGC terbukti lebih baik daripada segmen mobil lain di pasar domestik. LCGC pun berkontribusi 44 persen terhadap total penjualan Daihatsu hingga saat ini.
"Dengan kinerja segmen LCGC yang positif, kami tentu ingin tetap berkontribusi dalam perkembangan pasar otomotif nasional," tuturnya, Selasa (17/9).
Untuk mempertahankan pangsa pasar dan kinerja penjualan LCGC, Daihatsu gencar menawarkan beragam program menarik bagi konsumen yang hendak membeli mobil baru maupun perawatan berkala.
Sementara itu, Honda justru mengalami penurunan penjualan wholesales LCGC sebesar 3,68 persen yoy menjadi 29.249 unit per Agustus 2024. Seluruh penjualan itu disumbang oleh Honda Brio.
Sales Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menyebut, LCGC menyumbang setengah dari keseluruhan penjualan wholesales Honda hingga Agustus lalu. Hal itu menunjukkan produk LCGC masih memiliki daya tarik besar di mata para konsumen.
"Saat ini pasar LCGC cukup kompetitif dengan beberapa merek juga berupaya mengembangkan dan memasarkan produknya di segmen tersebut," terang Billy, Selasa (17/9).
Melalui model Brio, Honda berusaha menghadirkan produk LCGC yang berkualitas dari sisi desain, mudah dikendarai, hemat bahan bakar, serta memiliki nilai jual kembali yang tinggi, sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.
Honda juga terus memberikan nilai tambah melalui peningkatan layanan purnajual untuk mempertahankan pangsa pasar di segmen LCGC. (Kontan/Dimas Andi)
Baca juga: Nilai Tukar Rupiat Menguat di Posisi Terkuat Setahun Terakhir
Baca juga: Tipu Pengusaha Rp45 Miliar, Wanita Ini Mengaku Uang untuk Modal Bikin Jas Almamater 27 Kampus
Baca juga: Daftar Harga Token Listrik Hari Ini Rabu 18 September 2024, Beli Rp 250.000 Daya 900 VA Dapat Berapa
Baca juga: Keinginan Panca Darmansyah Ziarahi Makam 4 Anak Kandungnya Setelah Divonis Hukuman Mati
Perang Harga Mobil Baru, Siapa Untung Siapa Rugi di Pasar Otomotif Indonesia? |
![]() |
---|
Deretan Mobil di GIIAS 2025 Mulai dari Model Herritage hingga Baru |
![]() |
---|
Wuling Berpartisipasi dalam Road to IMX 2025 Semarang Series, Tampilkan Mobil Terbaru |
![]() |
---|
Resmi Diperkenalkan di Semarang, New Air ev dan New Cloud EV Bawa Sejumlah Penyegaran |
![]() |
---|
Beli Mobil Berhadiah Umroh, Ini Program Daifit 2025 Astra Daihatsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.