Berita Semarang
Polisi Sudah Kantongi Identitas Para Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Udinus, 1 Orang Ditangkap
Polisi berhasil menangkap satu di antara para tersangka pembacokan yang menewaskan Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) seorang mahasiswa Udinus Semar
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi berhasil menangkap satu di antara para tersangka pembacokan yang menewaskan Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) seorang mahasiswa Udinus Semarang.
Tersangka lebih dari satu sehingga polisi masih memburu para tersangka lainnya.
"Pembacokan di Kelud (Bendan Ngisor-Semarang) ada pelaku sudah (ditangkap) tapi belum lengkap," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Rabu (18/9/2024).
Para tersangka yang terlibat belum semuanya ditangkap menjadi alasan polisi belum mengelaborasi siapa komplotan ini.
Kendati begitu, Kombes Irwan mengungkapkan, bakal terus memburu para tersangka yang menewaskan mahasiswa asal Jepara tersebut.
"Kami masih kejar tersangka lainnya. Mohon waktu," terangnya.
Polisi ternyata sudah mengantongi identitas para tersangka yang terlibat. Mereka diminta untuk segera menyerahkan diri.
"Kami minta (para tersangka) untuk segera menyerahkan diri ke Polrestabes Semarang selama 1X24 jam. Anggota kami di lapangan juga masih melakukan pengejaran," papar Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena.
Andika menyebut, dua kelompok yang terlibat tawuran sudah dilakukan identifikasi. Selain itu, para tersangka sudah dikantongi identitasnya.
"Sementara ada 11 orang yang diperiksa intensif," bebernya.
Memburu Pembacok
Sebelumnya, Polisi masih memburu pelaku pembacokan Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang jurusan Sarjana Sistem Informatika.
Pemuda asal Bandungharjo, Sonorejo, Kabupaten Jepara ini tewas dibacok diduga oleh anggota gangster di depan SPBU 44.501.22, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 03.00.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi itu sebanyak 11 orang untuk mengungkap pelaku (pembacokan)," jelas Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, Rabu (18/9/2024).
Hasil Autopsi
Peristiwa sadis ini diawali adanya gerombolan gangster remaja yang membawa senjata tajam. Mereka diduga akan melakukan aksi tawuran. Nahas, korban ketika kejadian melintas dari arah Gunungpati menuju kosnya di daerah dekat Kampus Udinus malah menjadi korban salah sasaran.
Korban ketika melintas bersama dengan seorang temannya bernama Anugrah Maulana. Anugrah berhasil menyelamatkan diri. Sebaliknya, korban mengalami luka sabetan senjata tajam hingga alami luka sobek bagian paha sebelah kiri, luka sobek paha sebelah atas, luka sobek sebelah perut dan lecet-lecet bagian selangkangan.
Kemudian, jenasah dibawa ke RSUP Bhayangkara untuk proses autopsi.
"Hasil autopsi dokter forensik. Ada luka di bagian paha sebelah kiri, luka menganga sangat besar. Ini juga memutuskan pembuluh darah sehingga korban kehabisan darah," terang Andika.
Pendidikan Karakter
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyoroti kasus pembacokan yang dilakukan gerombolan gangster yang mengakibatkan satu mahasiswa Udinus meninggal dunia.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita menyayangkan peristiwa nahas tersebut terjadi akibat ulah remaja yang biasa disebut 'kreak-kreak' itu. Mbak Ita meminta penegak hukum bisa segera menyelesaikan proses penyelidikan serta proses hukum terhadap pelaku.
Dirinya menyebut jika perlu pendidikan karakter untuk membentuk pribadi anak-anak. "Tentunya kembali lagi, inilah pentingnya pendidikan karakter bagi pelajar di Kota Semarang," ujar Mbak Ita, Rabu (18/9).
Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Pemerintah Kota atau Pemkot ingin memberikan penguatan karakter kepada anak didik.
"Pendidikan karakter itu penting. Kami akan berupaya memberikan penguatan karakter dengan mengumpulkan kepala sekolah swasta, kalau di Negeri kan sudah ada. Karena pendidikan itu selain secara akademis namun juga perlu pendidikan karakter," imbuh Mbak Ita.
Selain pendidikan karakter, kata Mbak Ita, anak-anak juga perlu pengetahuan hukum agar mereka tidak mudah melakukan tindakan melanggar hukum bahkan sampai pidana.
"Kita juga akan menjalin sinergitas dengan kepolisian. Nanti akan ada rapat dengan Forkopimda membahas persoalan ini," jelasnya.
Patroli Rutin
Polisi rutin lakukan patroli antisipasi tindakan gangster dan balap liar di Kota Semarang. Kasat Samapta Polrestabes Semarang, AKBP Tri Yulianto mengatakan patroli dilakukan rutin setiap malam libur. Patroli dilakukan bersama Tim Perintis Persisi di tempat-tempat khususnya sering terjadi tawuran dan balap liar.
"Kejadian ulah gangster sulit diprediksi. Kecuali ada laporan-laporan dari masyarakat maupun laporan dari aplikasi Libas. Kami pun mendatangi lokasi sesuai laporan dari masyarakat," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/9/2024).
Polrestabes Semarang juga menyiagakan personel Tim Perintis Persisi di Patko Ciputra. Tujuannya ketika ada laporan segera ditindaklanjuti.
"Jadi ketika dibutuhkan dan laporan bisa langsung menindaklanjuti. Karena anggota standby di situ," terangnya.
AKBP Yulianto menerangkan peran masyarakat sangat penting untuk mencegah terjadinya tindak pidana. Warga dihimbau untuk mengunduh aplikasi LIBAS di ponsel.
"Hal ini untuk mempercepat pelaporan. Tanpa harus membuat laporan masyarakat cukup pencet tombol SOS sebanyak tiga kali langsung terkonek PCC Polrestabes. Kami tahu lokasi orang yang meminta pertolongan," tuturnya.
Menurutnya, tempat kerawanan hanya terdeteksi untuk balapan liar. Hal itu terjadi di sepanjang jalan Soegijapranata, Dr Cipto, MT Haryono, dan Pedurungan. Namun untuk aksi tawuran dan gangster tidak dapat diprediksi.
"Mereka melakukan aksinya secara tiba-tiba. Kami bisa mendeteksi berkat laporan dari warga," tuturnya.
Mengenai gangster, polisi mendeteksi anggotanya rata-rata anak sekolah. Hal ini dibuktikan ketika polisi menangkap gerombolan gangster 20 orang di wilayah Bangetayu Semarang, pada Senin (16/9/2024). "Saat itu usianya 18, 19, 20 hanya tiga orang. Sisanya mereka anak-anak sekolah kelas 1, 2, 3 SMP, dan anak SMA," tuturnya. (eyf/rtp/iwn/wan/tribun jateng cetak)
Gagal Penuhi Target Emas, Kontingen Catur Jateng Sebagai Tuan Rumah Pomnas XIX Hanya Raih Segini |
![]() |
---|
BSB Village Gelar Pasar Rasa, Buka Akses Danau dan Lepas 16.000 Benih Ikan |
![]() |
---|
Siap-siap! Warga Diminta Tampung Air di Tandon, 2 Hari Ada Perbaikan Intake Jatibarang Semarang |
![]() |
---|
Momen Langka Terpidana Korupsi Mbak Ita dan Suami Diizinkan Ke Luar Lapas Semarang Hadiri Pernikahan |
![]() |
---|
Bus Trans Semarang Tanpa Penumpang Kecelakaan Tunggal Saat Uji Coba di Mijen: Diduga Rem Blong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.