Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal

Skenario Pensiunan Polisi Tutupi Aksi Pembunuhan Bu Guru di Banjarnegara Terbongkar Karena Semangka

Skenario pensiunan polisi yang membunuh guru di Banjarnegara Jawa Tengah terbongkar gara-gara semangka.

Editor: rival al manaf
Ist. Polres Banjarnegara 
Polres Banjarnegara saat mengungkap kasus pembunuhan berencana yang terjadi di Dusun Gumelar, Desa Kalilandak, Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara yang diketahui, Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. 

TRIBUNJATENG.COM - Skenario pensiunan polisi yang membunuh guru di Banjarnegara Jawa Tengah terbongkar gara-gara semangka.

Awalnya kematian guru berinisial EM (59) di Banjarnegara sempat dikira aksi bunuh diri.

Keluarga juga menolak otopsi dan segera memakamkan korban.

Namun, ketika anaknya dari luar kota pulang mendapati beberapa hal yang mencurigakan.

Baca juga: Gelas Teh di Ruang Tamu Jadi Petunjuk Ungkap Kasus Pembunuhan Guru di Banjarnegara

Baca juga: Suguhan di Meja Ungkap Pembunuhan Bu Guru di Banjarnegara, Pelaku Pensiunan Polisi Lihai Tutup Jejak

ILUSTRASI
ILUSTRASI (Thinkstock)

Salah satunya adalah buah semangka yang sudah diiris dan disuguhkan di meja tamu.

Dari situ kecurigaan-kecurigaan lain muncul seperti hidangan teh yang sudah diminum, hingga keberadaan mobil yang tak ada di rumah.

Sang anak kemudian melapor ke polisi yang ternyata juga mempunyai kecurigaan yang sama.

Makam korban kemudian dibongkar untuk memastikan kematiannya.

Dari situ terungkap sosok SL (63) seorang pensiunan polisi yang ternyata jadi dalang pembunuhan EM.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024).

Mulanya jasad korban ditemukan saat rekannya curiga EM tidak berangkat mengajar sejak Rabu (11/9/2024).

Setelah dicek ke rumahnya, korban yang selama ini tinggal seorang diri ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. 

"Korban (ditemukan) sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi korban telungkup di bawah dan terdapat jeratan tali di leher," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Selasa (17/9/2024), dilansir Kompas.com.

Mulanya, pihak keluarga menolak autopsi terhadap jasad korban.

Oleh karena itu, jasad korban langsung dimakamkan pada malam harinya.

Berselang sehari, tepatnya Jumat (13/9/2024), anak korban yang baru kembali dari luar kota mendapati sejumlah kejanggalan pada kematian ibunya.

Polisi juga menemukan sejumlah kejanggalan.

Kejanggalan itu di antaranya, di dalam rumah ditemukan ada suguhan tamu.

"Di dalam rumah ditemukan suguhan di kursi ruang tamu, ada satu gelas teh yang sudah diminum, buah semangka yang sudah diiris di piring."

"Pakaian korban saat ditemukan meninggal memakai daster yang dilapisi jaket dan pakai kerudung," ungkap Erick.

Menurut Erick, biasanya setiap di rumah, korban hanya memakai daster saja.

Selain itu, mobil Avanza warna hitam milik korban juga tidak ada.

Kemudian, gerbang juga dalam kondisi terkunci, dengan kunci berada di depan gerbang.

Dari temuan itu, keluarga lantas membuat laporan resmi ke Polsek Klampok.

Polisi kemudian membongkar makam korban untuk keperluan autopsi.

Dari serangkaian penyelidikan, terungkap korban dibunuh oleh orang kepercayaannya sendiri.

"Modusnya tersangka menjual mobil milik korban tanpa sepengetahuan korban."

"Lalu membunuh korban pada saat korban tidak terima atas perbuatan tersangka," terang Erick, melansir Tribun Jateng.

Setelah membunuh, SL menyusun skenario agar seolah-olah korban tewas mengakhiri hidup.

Adapun kronologi kejadian bermula saat pelaku datang ke rumah korban.

Korban lantas menanyakan keberadaan mobilnya. Pelaku menjawab, mobil itu telah dijual.

"Saat itu korban marah, lalu seketika itu juga pelaku mengambil tali yang sudah disiapkan di balik baju, lalu korban diikat lehernya," urainya.

Korban sempat berteriak, namun ia tak berdaya hingga akhirnya tewas.

Untuk menutupi perbuatannya, pelaku membuat jeratan di leher korban yang diikatkan di ventilasi, agar terlihat seolah-olah korban tewas mengakhiri hidup.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku kabur.

"Awalnya kita mendapat laporan terkait adanya orang gantung diri."

"Karena tersangka memang merupakan purnawirawan anggota Polri hingga pintar menutupi jejak dan dibuat seakan-akan kejadian tersebut gantung diri," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved