Kriminal
Kisah Santriwati Cilacap Korban Pencabulan Pak Kyai di Ponpes: Tak Sadar, Seperti Dihipnotis
Sejumlah santriwati jadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Cilacap.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Sejumlah santriwati jadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Cilacap.
Mereka pun melaporkan dugaan pelecehan seksual tersebut kepada pihak kepolisian pada Jumat (20/9/2024) kemarin.
Kasat Reskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arief Setyoko saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait dugaan kasus tersebut.
"Bahwa benar kami saat ini telah menerima laporan dari beberapa santri dan mantan santriwati yang ada di salah satu ponpes di Cilacap yang mana laporan itu terkait dengan adanya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pengurus ponpes," jelasnya kepada wartawan.
Hingga kini sudah ada 5 korban yang melapor ke Polresta Cilacap.
Setelah menerima laporan dari para korban, pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap laporan tersebut.
"Sampai saat ini yang datang melapor ada 5 korban. Setelah menerima laporan kami lakukan pemeriksaan untuk kita dalami, dari beberapa pelapor apakah kemungkinan ada korban lain," kata dia.
Meski demikian kata Guntar, dimungkinkan jumlah korban bisa bertambah.
Terlebih santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut jumlahnya banyak.
"Karena ini ada di suatu lingkungan pondok pesantren yang santriwatinya banyak, kemungkinan bisa bertambah.
Pelapor sampai saat ini ada 5, terduga pelaku adalah pengurus ponpes," ungkap Guntar.
Sementara itu salah satu orang tua korban, MK (48) mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui hal tersebut setelah sang anak mengungkapkan kepadanya.
Anak MK merupakan mantan santriwati disana.
Informasi terkait adanya dugaan pencabulan oleh pengasuh ponpes tersebut kata MK memang sudah beredar di masyarakat.
Namun mulanya dia tak mengetahui jika sang anak juga menjadi korban.
Hingga akhirnya saat pulang ke rumah, sang anak bercerita jika dia juga menjadi salah satu korbannya.
"Informasi dari masyarakat banyak (korban) tapi saya tidak tahu anak saya ada dan tidaknya.
Ternyata pulang kemarin baru 2 hari, ternyata anak saya di dalamnya (ikut jadi korban)," jelas MK.
MK menambahkan, bahwa saat kejadian pelecehan seksual tersebut anaknya seolah-olah tidak sadar seperti terhipnotis.
Adapun berdasarkan pengakuan anaknya, kejadian tersebut berlangsung masih di area pondok pesantren.
"Itu (pelecehan seksual) di dalam pondok, didalam rumah pak kyai tersebut.
Cuma setelah saya tanya anak tersebut, seolah-olah tidak sadar kaya ada hipnotis apa yah.
Anak saya tidak sadar dengan dirinya sendiri dan dia pun selama ini tidak cerita apapun soal kejadian seperti itu," ungkap MK.
Dikatakan MK bahwa sampai saat ini dia belum mengetahui apakah anaknya sampai disetubuhi atau tidak oleh pengasuh pondok.
Akan tetapi anaknya mengaku sudah berkali-kali dilakukan pelecehan seksual dengan waktu dan tempat yang berbeda, termasuk di dapur saat membuat kopi.
"Waktu di dapur suruh bikin kopi, setelah membuat kopi disitu langsung melakukan pelecehannya, masuk kamar juga pernah katanya. Yang jelas anak saya tidak tahu persis dan tidak sadar persis dengan kejadiannya,
kaya hipnotis," imbuh dia.
Karena merasa marah dan tidak terima anaknya menjadi korban pencabulan, MK pun akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan ke pihak kepolisian.
"Saya sebagai orang tuanya saya tidak terima, orang tersebut harus dihukum dan direhabilitasi, saya sebagai orang tua tidak terima," tegasnya. (pnk)
Kronologi Bus Suporter Persita Dirusak di Semarang, Pulang Dari Jepara Penumpang Luka-luka |
![]() |
---|
Malam Minggu Berdarah di Pacitan, Wawan Datangi Rumah Mantan Istri Lalu Habisi Keluarganya |
![]() |
---|
Nasib Pilu Bocah SD Harus Diamputasi Karena Jadi Korban Begal, Umur 13 Tahun Bawa Motor Sendiri |
![]() |
---|
Modus Suami Istri Mencuri Motor di 30 Lokasi Berbeda, Tak Perlu Kunci T |
![]() |
---|
Pria Semarang Nyamar Jadi Polisi Lakukan Penggerebekan Palsu di Boyolali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.