Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Saizu Purwokerto

Dari Kota Mendoan Menuju Ranah Minang: Kontingen UIN Saizu ke Seiba International Festival

Kontingen UIN Saizu Purwokerto mengukir sejarah dengan keikutsertaan mereka dalam ajang Seiba International Festival 2024 di UIN Imam Bonjol Padang. 

Editor: deni setiawan
UIN SAIZU PURWOKERTO
Prof Kholid Mawardi, Pembina Kontingen UIN Saizu Purwokerto bercerita tentang perjalanan mereka untuk mengikuti ajang Seiba International Festival 2024 di UIN Imam Bonjol Padang. 

DALAM sebuah perjalanan epik yang menggabungkan semangat kompetisi dan pelestarian budaya, kontingen UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto mengukir sejarah dengan keikutsertaan mereka dalam ajang Seiba International Festival 2024 di UIN Imam Bonjol Padang. 

Perjalanan panjang dari "Kota Mendoan" Purwokerto menuju "Ranah Minang" Padang bukan sekadar perpindahan geografis.

Melainkan sebuah odisea budaya yang mempertemukan kearifan Jawa Tengah dengan keagungan Minangkabau.

Baca juga: Fakultas Dakwah UIN Saizu Sumbang Atlet Terbanyak di SeIBa International Festival 2024

Baca juga: Rektor UIN Saizu Lepas 62 Kontingen Atlet ke Seiba International Festival 2024 di Padang

Semangat Juang Melintasi Ribuan Kilometer

Kontingen UIN Saizu Purwokerto memilih untuk menempuh perjalanan darat yang berjarak ribuan kilometer.

Keputusan ini bukan tanpa tantangan, namun justru menjadi bukti nyata dari dedikasi dan semangat juang para peserta.

Dengan membawa properti gamelan lengkap, mereka memperlihatkan tekad untuk memberikan penampilan terbaik di Tanah Minang.

Perjalanan panjang ini menjadi cerminan dari filosofi hidup Jawa yang menekankan proses sebagai bagian integral dari pencapaian tujuan.

Setiap kilometer yang dilalui adalah pembelajaran, setiap tantangan adalah kesempatan untuk menguji ketahanan mental dan fisik.

Semangat "Nrimo ing pandum" (menerima dengan ikhlas) dipadukan dengan tekad "pantang mundur" khas Minangkabau, menciptakan sinergi budaya yang indah bahkan sebelum kompetisi dimulai.

Ragam Kompetisi: Melestarikan Warisan, Mengukir Prestasi

Kontingen UIN Saizu Purwokerto berpartisipasi dalam beragam cabang lomba yang mencakup aspek spiritual, intelektual, dan kultural:

1. MTQ dan MHQ: Menunjukkan kedalaman penghayatan dan hafalan Alquran.

2. Puitisasi Alquran: Mengeksplorasi keindahan kitab suci melalui seni kata.

3. Qasidah: Memadukan musik islami dengan sentuhan kontemporer.

4. Karya Tulis Ilmiah: Membuktikan ketajaman analisis dan penguasaan wacana akademis.

5. Seni Karawitan: Membawa keagungan gamelan Jawa ke panggung internasional.

6. Seni Tradisional Kentongan: Mempersembahkan keunikan seni komunikasi tradisional Banyumas.

7. Catur: Mengasah strategi dan kecerdasan dalam permainan pikiran.

Keragaman cabang lomba ini mencerminkan komitmen UIN Saizu Purwokerto dalam mengembangkan potensi mahasiswa secara holistik, memadukan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kultural.

Baca juga: Profesor UIN Saizu Bedah Buku Pariwisata Halal: Teori dan Implementasi Sertifikasi Halal Tourism

Baca juga: UIN Saizu Purwokerto Kerjasama dengan KUPU SB Brunei Darussalam, Ini Program yang Akan Dilakukan

Gamelan: Jembatan Budaya Jawa-Minangkabau

Keputusan untuk membawa seperangkat gamelan lengkap dalam perjalanan panjang ini bukan sekadar demonstrasi fisik, melainkan sebuah pernyataan budaya.

Gamelan, sebagai jantung kesenian Jawa, dibawa untuk "mengguncang" Ranah Minang dengan harmoni dan filosofinya yang mendalam.

Dalam konteks ini, gamelan bukan hanya instrumen musik, tetapi juga menjadi duta budaya.

Setiap dentingan logam yang dihasilkan adalah undangan untuk dialog antar budaya, menciptakan jembatan pemahaman antara keluhuran Jawa dan keagungan Minangkabau.

Ini adalah wujud nyata dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" – berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Membawa Pulang Kebanggaan

Keikutsertaan kontingen UIN Saizu Purwokerto dalam Seiba Internasional di UIN Imam Bonjol Padang adalah lebih dari sekadar kompetisi.

Ini adalah sebuah misi budaya, sebuah perjalanan spiritual, dan sebuah penegasan identitas.

Terlepas dari hasil akhir kompetisi, kontingen ini telah berhasil membawa pulang kebanggaan yang tak ternilai.

Mereka telah menunjukkan bahwa jarak bukanlah penghalang, perbedaan adalah kekuatan, dan semangat juang adalah kunci kesuksesan. 

Dalam perjalanan dari Kota Mendoan menuju Ranah Minang, kontingen UIN Saizu Purwokerto telah menulis sebuah bab baru dalam sejarah pertukaran budaya Indonesia, membuktikan bahwa dalam keberagaman, menemukan kekayaan sejati bangsa. (*)

*) Ditulis oleh Prof Kholid Mawardi, Pembina Kontingen UIN Saizu Purwokerto

Baca juga: Hadirkan Sudjiwo Tejo, Fakultas Dakwah UIN Saizu Perdalam Pemahaman Nilai Kebudayaan dalam Berdakwah

Baca juga: Rektor UIN Saizu : Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2024 Naik Signifikan Dibanding 2023

Baca juga: UKK KSR PMI UIN Saizu Purwokerto Raih Juara di Temu Karya Relawan ke-2 Banyumas

Baca juga: Rektor UIN Saizu Ikuti FGD Rektor PTKIN di Jakarta, Fokus pada Penguatan Kelembagaan dan Akreditasi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved