IT Telkom Purwokerto Perkuat Pemberdayaan Wanita melalui Program PKM di UMKM Melati

TRIBUNJATENG.COM - Dengan tujuan mendorong kemandirian ekonomi berbasis pemberdayaan wanita, dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) melaksanakan program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) di UMKM Melati, yang berlokasi di Desa Kedungbenda, Kabupaten Purbalingga.

Program ini berhasil menarik perhatian dengan menghadirkan inovasi teknologi dan literasi digital untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi UMKM, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi bagi para ibu rumah tangga di daerah tersebut.

Tidak hanya sekedar inisiatif lokal, program ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), Ditjen Dikti, Kemendikbud Republik Indonesia, yang memberikan pendanaan serta dorongan untuk tercapainya solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi UMKM Melati.

UMKM Melati adalah wadah pemberdayaan wanita yang memproduksi aneka camilan khas lokal seperti keripik pare, manggleng (keripik singkong), rempeyek, dan cemilan tradisional lainnya.

Meski produk-produknya diminati, masalah utama yang dihadapi UMKM Melati adalah proses produksi yang masih sangat manual.

Pemotongan bahan baku yang dilakukan secara manual menghabiskan waktu hingga 40 persen dari keseluruhan proses, menyebabkan produktivitas rendah dan kualitas produk yang tidak konsisten sehingga sulit memenuhi permintaan pasar yang meningkat.  

Selain itu, kemasan produk yang sederhana dan kurangnya citra merek yang kuat membatasi ekspansi pasar, karena penjualan masih dilakukan secara tradisional melalui toko kecil dan bazar lokal.
Melihat tantangan yang dihadapi UMKM Melati, tim PKM ITTP hadir dengan solusi inovatif yang berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan literasi digital. Tiga langkah utama yang diambil tim PKM ini meliputi:

1. Peningkatan Produksi dengan Mesin Potong Modern 
Tim PKM memperkenalkan mesin potong yang meningkatkan efisiensi produksi. Dengan mesin ini, UMKM Melati dapat memproduksi lebih banyak camilan dalam waktu lebih singkat dan dengan kualitas yang lebih konsisten.

2. Teknologi untuk Kualitas Produk Lebih Baik 
Kualitas produk juga ditingkatkan dengan penggunaan mesin spinner untuk meniriskan minyak lebih cepat dan mesin sealer untuk pengemasan yang lebih rapi dan tahan lama. Hal ini memastikan produk UMKM Melati tidak hanya enak, tetapi juga memiliki daya tahan yang lebih lama dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.

3. Pendampingan dan Pelatihan Branding 
Tim PKM juga memberikan pelatihan branding. Dengan merancang identitas visual yang kuat, termasuk desain logo dan elemen branding lainnya, UMKM Melati dapat meningkatkan daya tarik produknya di mata konsumen. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu anggota kelompok memahami pentingnya branding dalam meningkatkan nilai jual produk mereka.

Dengan kombinasi teknologi dan edukasi yang diterapkan melalui program ini, UMKM Melati kini siap bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas jaringan penjualan melalui platform online. Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam pemberdayaan wanita di Desa Kedungbenda, dengan memberikan keterampilan baru dan kepercayaan diri untuk mandiri secara ekonomi.

"Mesin potong dan pelatihan ini sangat membantu dan bermanfaat. Sekarang produksi lebih cepat dan kualitasnya lebih baik. Kami juga mulai belajar menjual secara online," ujar salah satu anggota UMKM Melati dengan antusias.

Melalui program PKM ini, dosen dan mahasiswa ITTP berhasil memberikan solusi nyata dan berkelanjutan bagi UMKM Melati, yang tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk, tetapi juga membawa para wanita di Desa Kedungbenda menuju kemandirian ekonomi berbasis teknologi dan inovasi.