Berita Jawa Tengah
Mengintip Agrowisata Sido Muncul, Meraih Penghargaan Adi Niti 2024 dari KLHK
Belum lama ini Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul meraih penghargaan Adi Niti Kategori Pelaku Usaha Penerap Standar dari KLHK.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tak disangka, di tengah hiruk- pikuk aktivitas produksi berbagai produk unggulannya, di Kawasan Pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk terdapat kebun mini yang asri dan berhawa sejuk.
Berada di lahan seluas sekira 3 hektare inilah, Agrowisata Sido Muncul menjadi salah satu destinasi alternatif bagi yang ingin mengenal lebih dekat beragam tanaman obat dan aneka satwa yang dilindungi.
Ke Agrowisata Sido Muncul yang berada di Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang ini, pengunjung bakal memperoleh suguhan suasana berbeda saat masuk dari lokasi pabrik, pepohonan hijau berudara sejuk.
Selain itu, suara gemericik air terjun setinggi sekira 20 meter juga bisa langsung terdengar saat berjalan masuk ke area agrowisata ini.
Sebagai pemandangan alam nan asri, terdapat pula sebuah kolam dan air terjun buatan yang memiliki luasan sekira 360 meter persegi dengan kedalaman hingga 2 meter.
Baca juga: Cerita Bos Sido Muncul Irwan Hidayat Pentingnya Bangun Market Sebagai Jalan Pengembangan Pedesaan
Baca juga: Pentingnya Bangun Kepercayaan dalam Pemberdayaan Masyarakat, Irwan Hidayat: Market Oriented Kuncinya
Penghargaan Adi Niti KLHK
Tak ayal, jikalah belum lama ini Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul meraih penghargaan Adi Niti Kategori Pelaku Usaha Penerap Standar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan itu pun diserahkan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat dalam Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSta) 2024 di Jakarta pada 10 September 2024.
Ini adalah bentuk apresiasi KLHK karena upaya Sido Muncul yang dinilai sudah memenuhi standar dari Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau disingkat BSILHK.
Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat bersyukur karena Agrowisata Sidomuncul memperoleh pengakuan dari KLHK.
Kementerian yang telah membuat regulasi mengenai standar aturan lingkungan hidup, sehingga mempermudah siapapun termasuk para pengusaha mengikutinya.
Dia menyebut, penghargaan dari BSILHK tersebut tidak diraih secara instan.
Pasalnya, Sido Muncul harus melewati sejumlah tahapan dan seleksi ketat, mulai dari pengumpulan data dan verifikasi lapangan terhadap seluruh aktivitasnya pada 7-8 Mei 2024.
Setelah proses seleksi itu, Agrowisata Sido Muncul dinyatakan lolos dan berhasil dinominasikan sebagai calon penerima penghargaan pada 3 September 2024.
“Kami berharap penerapan standar lingkungan hidup dari BSILHK dapat memudahkan semua pihak, khususnya para pelaku usaha, dalam mengikuti aturan yang berlaku.”
"Dengan adanya standar, tidak lagi berada dalam kebingungan atau tafsir yang berbeda-beda.”
“Standar ini memudahkan semua pihak untuk mengikuti aturan dan menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan lingkungan,” kata Irwan Hidayat.
Disebutkannya, Sido Muncul sebenarnya sudah menjalankan langkah- langkah tersebut jauh sebelum standardisasi itu ditetapkan oleh KLHK.
“Sebelum BSILHK, pada 3 tahun lalu, Sido Muncul sudah memiliki lembaga konservasi berbadan hukum dan saat BSILHK terbentuk, Sido Muncul sudah memiliki standar yang sama.”
“Beberapa standar itu seperti aspek legal, administrasi, sarana- prasarana, sumberdaya manusia, hingga pengelolaannya,” jelas Irwan Hidayat.

Baca juga: Sido Muncul Gandeng UNS Solo, Kembangkan Riset Jamu untuk Indonesia Sehat
Namun, lanjutnya, dengan adanya regulasi standar tersebut, semakin menguatkan para pelaku industri untuk dapat senantiasa mengikuti aturan terkait lingkungan dan kehutanan dari KLHK.
“Perlu memang digarisbawahi, masa depan Indonesia harus terus dijaga tentang lingkungan hidup, ini juga tak terlepas dari kegiatan ekonomi di industri atau usaha yang sedang dijalankannya,” beber dia.
Hal ini yang menurut Irwan Hidayat, Sido Muncul berkomitmen sejak awal untuk terus menjaga lingkungan sama halnya dengan bisnis yang dijalankan selama ini.
“Selain berbicara keuntungan, seyogyanya juga tidak merusak, tetapi ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Kepala Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko menambahkan, Agrowisata Sido Muncul telah mendapatkan izin sebagai Lembaga Konservasi dari KLHK dalam bentuk satwa sejak 2011.
Saat ini, Agrowisata Sido Muncul telah memiliki sekira 154 satwa dari 52 spesies dan 400 spesies tanaman, termasuk tanaman introduksi dari luar negeri seperti Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha Piperita, dan Sylibum Marianum.
“Ada beberapa satwa pula dari hasil keberhasilan breeding seperti harimau Siberia yang awalnya ada dua pasang saat ini menjadi 12 ekor.”
“Lalu ada paruh bengkok, puri bayan, hingga rusa itu yang juga terus berkembang.”
“Bahkan elang yang sudah hampir punah pun bisa kami lakukan pelepasan bersama pihak KLHK,” terang Bambang Supartoko.
Sesuai misi PT Sido Muncul, agrowisata ini difokuskan sebagai lokasi koleksi tanaman yang dilestarikan dan sewaktu-waktu dapat sebagai bahan penelitian dalam menghasilkan bahan baku baru untuk mendukung perkembangan industri jamu di Indonesia.
Agrowisata ini tak semata-mata untuk kepentingan pribadi perusahaan, namun juga bisa untuk sekadar observasi maupun dijadikan satu dalam paket wisata edukasi.
Seusai berkeliling pabrik melihat cara memproduksi hingga mengemas produk seperti Tolak Angin hingga Kuku Bima, secara langsung dikenalkan berbagai bahan bakunya.
Agrowisata ini dibangun sebagai upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk tanaman obat dan satwa.
Beberapa merupakan satwa yang dilindungi dan hampir punah.
“Untuk saat ini, kami juga sedang fokus melakukan perkembangan satwa melalui program breeding yang telah berhasil.”
“Meliputi perkembangbiakan harimau Siberia, kera putih, rusa timor, dan nuri bayan.”
“Kami juga sedang berencana untuk menjalin kemitraan dengan Lembang Park and Zoo Jawa barat dalam pengembangan singa putih,” bebernya.

Baca juga: Alize Lim Petenis Asal Perancis Didapuk Jadi Brand Ambassador Tolak Angin Sido Muncul
Sido Muncul Dinilai Konsisten Jaga Lingkungan
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Surakarta, Yoyok Sigit Haryotomo mengungkapkan alasan di balik terpilihnya Agrowisata Sido Muncul sebagai penerima penghargaan.
Menurutnya, agrowisata yang dioperasikan Sido Muncul itu mampu menunjukkan konsistensi luar biasa dalam melakukan pengelolaan.
Saat verifikasi, tim menemukan jika Sido Muncul telah mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) yang komprehensif, meliputi pengelolaan laboratorium udara, tanah, dan air.
"Yyang lebih mengesankan, Sido Muncul juga memiliki SOP khusus untuk penanganan satwa, termasuk pencegahan penyakit maupun manajemen reproduksi melalui dukungan dokter hewan profesional," kata Yoyok Sigit Haryotomo.
Selain itu, lanjutnya, Sido Muncul juga dinilai telah menciptakan model ekonomi sirkular yang berdampak besar pada lingkungan sekitar.
"Sido Muncul berhasil mengintegrasikan aspek konservasi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.”
“Hal inilah yang kemudian menempatkan Sido Muncul dalam kategori kelas satu menurut Undang-Undang Cipta Kerja,” ucapnya.
Senada, Kepala BSILHK, Ary Sudijanto menyebut kesuksesan Agrowisata Sido Muncul tak lepas juga berkat inisiatif dalam menjaga lingkungan, termasuk sebelum diberlakukannya standardisasi.
"Kami berikan penghargaan Adi Niti itu karena Sido Muncul sebagai pelaku usaha yang telah menerapkan standar tanaman satwa liar, bahkan sebelum kami meresmikannya.”
“Keberhasilan Sido Muncul dalam meraih penghargaan juga membuktikan bahwa standar lingkungan yang tinggi bukan halangan, melainkan peluang untuk inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan,” bebernya. (*)
Baca juga: Mengintip Desain Anyar Kemasan Tolak Angin Sido Muncul, Irwan Hidayat: Lebih Simpel dan Kekinian
Baca juga: Kerja Sama Sido Muncul dan Stikes Telogorejo Semarang: Selenggarakan Penelitian Tanaman Obat Herbal
Baca juga: Kios Sehat Sido Muncul Natural Kini Hadir di RSI Jakarta Cempaka Putih
Baca juga: Ini Produk Teranyar Sido Muncul, Namanya Tolak Angin Batuk, Sudah Disiapkan Sejak 10 Tahun Lalu
Semarang
Agrowisata Sido Muncul
Penghargaan Adi Niti KLHK
KLHK
Irwan Hidayat
Sido Muncul
Siti Nurbaya
BSILHK
Bambang Supartoko
Ary Sudijanto
feature
Kejati Jateng Tahan Sekda Klaten Jajang Prihono, Tersangka Baru Korupsi Pengelolaan Plaza Klaten |
![]() |
---|
Lagu Bengawan Solo Mendadak Hilang di Stasiun Solo Balapan, Berkait Royalti? |
![]() |
---|
TERSANGKA! Kades di Dawe Kudus Selewengkan APBDes Rp571,2 Juta |
![]() |
---|
Innalillahi, Safitri Perempuan Obesitas Asal Karanganyar Meninggal, Begini Proses Pemakamannya |
![]() |
---|
Pencari Kerja Suka Pilih-pilih, Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.