Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Berkat Bank Sampah, Munjayanatun Bisa Berikan Mahar Cincin Emas 10 Gram Pernikahan Anaknya

Berkat menabung di bank sampah, Siti warga Perumahan Muria Indah Kudus mampu memberikan mahar emas 10 gram dari tabungan emas untuk pernikahan anaknya

Penulis: m zaenal arifin | Editor: Muhammad Olies
tribun Jateng/M Zaenal Arifin
Seorang warga menyetorkan dan menimbang sampah rumah tangga ke Bank Sampah "Muria Berseri", di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, beberapa waktu lalu. 

Pisca antusias dengan program memilah sampah menabung emas melalui bank sampah yang dijalankan Pegadaian. Selain bisa berinvestasi, program tersebut juga mengedukasi terkait pengelolaan sampah dan mengurangi sampah di rumahnya.

"Program memilah sampah menabung emas ini bagus sekali karena bisa mengurangi sampah di rumah sekaligus mengedukasi terkait pengelolaan sampah. Apalagi masalah sampah itu kan sangat kompleks dan menjadi PR semua daerah," jelasnya.

Bank sampah "Muria Berseri" sendiri didirikan pada 2012 lalu di Desa Gondangmanis, Bae, Kudus. Pada awalnya, bank sampah tersebut didirikan saat Kabupaten Kudus akan menjalani penilaian Adipura.

"Sejak awal berdiri, operasional bank sampah sangat sulit. Karena proses berdirinya juga spontan untuk keperluan penilaian Adipura pada 2012. Selain masih baru, masyarakat juga masih memandang sebelah mata bank sampah," kata Ketua Bank Sampah "Muria Berseri", Diana Kristiowati.

Saat itu, kata Diana, masyarakat masih berpikir sampah cukup dibuang di tempat sampah dan diambil petugas kebersihan. Padahal, sebagian sampah ada yang masih bernilai jual dan bisa menghasilkan uang.

Kendati demikian, Diana beserta pengurus bank sampah terus menerus memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya mengelola sampah dan menjual sampah di bank sampah. Hanya saja, kondisinya tak semudah yang dibayangkan.

Kondisi seketika berubah sejak bank sampah "Muria Berseri" menjadi binaan Pegadaian Cabang Kudus, Kanwil XI Semarang, pada 2021 silam. Selain mendapat kucuran dana corporate social responsibility, bank sampah juga mendapat sejumlah fasilitas lain.

Bantuan dana CSR dari Pegadaian digunakan untuk membenahi kantor bank sampah sehingga lebih representatif. Selain itu, juga mendapat sejumlah bantuan sarana dan prasarana penunjang lainnya.

"Sejak jadi bank sampah binaan Pegadaian, jumlah anggota atau nasabah bertambah pesat. Sekarang ada total 365 anggota yang ikut program memilah sampah menabung emas. Ada yang dari perumahan sini sendiri, hingga desa sekitar bahkan kecamatan lain," papar Diana, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi) Jateng-DIY itu.

Berbagai sampah yang diterima bank sampah, katanya, meliputi sampah koran, alumunium, kaleng, kardus, SWL, duplek, PP, HDPE, Pet, atom, kaca, kabel, dan lainnya. Bahkan juga menerima minyak goreng bekas atau jelantah.

"Semua sampah yang bernilai jual atau bisa didaur ulang dan kreasi, kami terima. Total sampah dalam satu bulan rata-rata sekitar 1 ton. Kemudian kami jual dan dapat uang sekitar Rp 1,7 juta. Dari situ kami bagikan ke masing-masing nasabah sesuai perolehan sampah yang disetor," ungkapnya.

Diakuinya, tak semua anggota bank sampah menyetorkan hasil penjualan sampah ke tabungan emas. Ia pun membebaskan jika ada anggota yang ingin uang hasil penjualan sampah atau rongsok diberikan secara tunai.

"Untuk memotivasi dan mengapresiasi anggota, bagi 10 orang dengan penjualan terbesar mendapatkan top up tabungan emas senilai Rp 50 ribu. Ini inovasi kami untuk memotivasi anggota agar semakin aktif memilah sampah dan menabung emas," katanya.

Baca juga: Sulap Sampah Jadi Berkah, PLN UIP JBT Berikan Bantuan Program Bank Sampah di Kabupaten Jepara

Bank sampah "Muria Berseri" tercatat sebagai bank sampah percontohan binaan Pegadaian di Jateng dan DI Yogyakarta. Sejumlah prestasi pernah diraih. Diantaranya juara 1 lomba inovasi sampah anorganik HPSN 2023 dan juara 2 lomba tata kelola bank sampah unit tahun 2023.

Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Edy Purwanto menyatakan, perusahaan akan terus memberikan pendampingan kepada bank sampah yang menjadi binaan. Hal itu sebagai wujud komitmen Pegadaian terkait environmental, social and governance (ESG).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved