Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

MotoGP Mandalika

Fakta Unik MotoGP Mandalika, Para Pebalap Jatuh di Tikungan Sengketa, "Ini Tanah Keramat"

MotoGP Mandalika 2024 diwarnai dengan banyaknya pebalap yang jatuh dan gagal meneruskan race.

Editor: rival al manaf
Shutterstock
Sirkuit Mandalika, salah satu spot yang berada di KEK Mandalika. 

Benar saja, Kompas.com mencoba tribune Sibawaeh di lantai dua rumah yang dibangunnya dari kayu yang dia tanam sendiri selama bertahun tahun.

Tribune itu belum permanen tapi berada tepat di depan Bukit 360 tempat penonton premium, pengusaha dan pimpinan bank se-Indonesia menyaksikan MotoGP sejak 2023 dan 2024 ini.  

Sejumlah pebalap Moto3 terjatuh hampir bersamaan, salah satunya di tikungan 9-10 yang dikenal dengan tikungan Amaq Bengkok.

Warga menyebutnya tikungan Amaq Bengkok karena karena demi tikungan itu, rumah kecil sederhana berpintu biru milik Amaq Bengkok diangkut alat berat atau kato.

Area itu harus segera diratakan untuk kelanjutan pembuatan tikungan sirkuit MotoGP.

Ketika itu, jurnalis media ini pun menyaksikan kejadian tersebut pada 29 November 2020.

"Di tikungan 9 menuju tikungan 10 itulah (Marc) Marquez jatuh awal MotoGP ini mulai di sini, saya melihat langsung dari tanah saya sendiri, yang belum mereka bayar."

"Tanah ini tanah keramat, jika belum selesai, pebalapnya tak akan tenang di tiap tikungan, " kata Sibawaeh sambil berjalan dan menaiki tangga tribune miliknya.  

Bagi Sibawaeh, itu bukan hantu mistik tapi energi kemarahan warga yang dirampas haknya atas sengketa lahan di Mandalika.  

Sibawaeh berharap setelah 2024 mereka benar-benar menerima kesungguhan pemerintah dan pihak ITDC menyelesaikan masalah lahan yang belum selesai.  

"Kami ini hanya bisa berharap, bahkan kami tidak pernah sedikit pun menganggu perhelatan mereka meski kami masih kecewa atas janji-janji yang tidak pasti," katanya.  

Rombongan penonton dari Mataram mengaku menonton ke tempat Sibawaeh karena membaca berita sengketa lahan di media online dan televisi, baik nasional maupun internasional.  

"Kita dak kuat panasnya di tribune tanpa atap itu, panasnya minta ampun, toh di tanah sengketa Sibawaeh kami diterima dengan baik sekali, bisa shalat, makan bawa sendiri, nonton balapan sambil makan," kata Pande, warga Mataram.

 Tidak hanya warga, aparat juga merasa nyaman berada di halaman Sibawaeh.

Mereka bisa berjaga sambil istirahat, shalat dan makan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Klasemen MotoGP 2022

1

Francesco Bagnaia

Ducati Lenovo Team
467
2

Jorge Martin

Prima Pramac Racing
428
3

Marco Bezzecchi

Mooney VR46 Racing Team
329
4

Brad Binder

Red Bull KTM Factory Racing
290
5

Johann Zarco

Prima Pramac Racing
221
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved