Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Napoleon Bonaparte yang Menang Banyak Pertempuran Ternyata Dikalahkan Kelinci

Dia dikenal karena mengalahkan banyak musuh. Meski demikian, ia ternyata tidak dapat mempertahankan diri dari sekawanan kelinci

Wikipedia
Lukisan karya Karl Stenben ini mengisahkan kembalinya Napoleon Bonaparte dari Pulau Elba tempatnya diasingkan. 

TRIBUNJATENG.COM - Napoleon Bonaparte menjadi komandan tentara Republik Prancis Pertama, Kaisar Prancis pertama, dan merupakan salah satu pemimpin paling kuat di dunia setelah Revolusi Prancis

Dia dikenal karena mengalahkan banyak musuh.

Meski demikian, ia ternyata tidak dapat mempertahankan diri dari sekawanan kelinci saat berburu kelinci.

Baca juga: Siapa Sangka, Albert Einstein Ternyata Pernah Ditawari Jadi Presiden Israel

Bagaimana ceritanya?

Napoleon berada di puncak kekuasaannya pada 1807 setelah menandatangani Perjanjian Tilsit, yang mengakhiri perang antara Kekaisaran Prancis dan Kekaisaran Rusia.

Dilansir Ripley's, dia memutuskan untuk mengadakan perburuan kelinci untuk merayakan peristiwa bersejarah itu. 

Kepala staf komandan, Alexandre Berthier, mengawasi perburuan tersebut.

Dia mendapatkan lebih dari 3.000 kelinci dari petani lokal, sehingga Napoleon dan anggota rombongannya memiliki banyak kelinci yang dapat mereka gunakan untuk perayaan tersebut. 

Napoleon tidak tahu bahwa kelinci-kelinci itulah akan menjadi santapannya dan para tamunya.

Berthier tidak terlalu paham tentang kelinci, dan ketika kandang-kandangnya, yang terletak di tepi lapangan yang luas, terbuka, hewan-hewan itu menyerang Napoleon dan orang-orang di sekitarnya. 

Mamalia jinak bertelinga lebar ini tidak takut pada manusia dan percaya bahwa ini adalah waktu makan, sehingga kerumunan kelinci berlari ke arah Napoleon dan anak buahnya, mencari makanan yang lezat. 

Menurut sejarawan David Chandler, ribuan kelinci secara strategis dibagi menjadi dua bagian, mengapit pemimpin Prancis dan para tamunya.

Pada awalnya, para prajurit menganggap serangan itu cukup lucu, dan mereka menertawakan perilaku kelinci-kelinci itu.

Lelucon itu tidak berlangsung lama.

Seperti segerombolan lebah, kelinci-kelinci itu mengerumuni para pria itu, menggigit dan menggerogoti kancing dan sepatu bot mereka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved