Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Ini Peta Rawan Bencana Longsor dan Banjir di Cilacap, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BPBD Kabupaten Cilacap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi jelang musim penghujan tahun 2024 ini.

Tribunbanyumas.com/Pingky Setiyo Anggraeni
Dokumentasi bencana banjir saat melanda wilayah kecamatan Kawunganten, Cilacap pada Rabu (8/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi jelang musim penghujan tahun 2024 ini.

Potensi bencana hidrometeorologi di Cilacap yang diantisipasi yakni banjir dan tanah longsor.

Sejumlah langkah kesiapsiagaan telah dilakukan oleh BPBD Cilacap seperti pemetaan wilayah rawan bencaba hingga menyiagakan peralatan dan personelnya.

Budi Setyawan selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap menuturkan, pihaknya telah melakukan kajian dan pemetaan wilayah rentan atau rawan bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap.

Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Cilacap total ada 12 kecamatan yang rawan terjadi bencana tanah longsor.

Adapun wilayahnya didominasi oleh daerah-daerah dataran tinggi dan perbukitan di wilayah Cilacap bagian barat.

"Karena selain letak geografis juga dipengaruhi kondisi tanah yang di sejumlah wilayah itu tergolong labil, sehingga ketika turun hujan lebat menjadi rawan longsor," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com

Baca juga: Atasi Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Jateng Kerja Sama UNESCO-IHE Institute for Water Educatio

Baca juga: Pemilu Pati Diprediksi Diwarnai Curah Hujan Tinggi, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Kemudian untuk daerah rawan banjir kata Budi, tersebar di 21 kecamatan..


Untuk potensi bencana banjir itu di daerah dataran rendah, seperti wilayah Sidareja, Kroya dan sekitarnya.


"Berbanding dengan daerah rawan tanah longsor, untuk wilayah rawan banjir rentan terjadi di daerah dataran rendah," kata dia.


Berkaitan dengan potensi kedua bencana itu, pihak BPBD Cilacap kata Budi juga telah melakukan pengecekan dan menyiagakan peralatan milik BPBD.


Bahkan peralatan-peralatan kebencanaan itu pun sudah disiagakan di masing-masing UPT BPBD seperti di UPT BPBD Kroya, Majenang dan Sidareja.


Para personelnya pun juga sudah disiapkan BPBD sebagai langkah kesiapsiagaan bencana.


"Kesiapsiagaan kami telah menyiapkan personel dan peralatan, termasuk di masing-masing UPT.
Kami sudah menyiapkan peralatan untuk menghadapi bencana di musim hujan, semisal banjir ataupun tanah longsor," imbuh Budi. 


Seperti yang diketahui sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memperkirakan awal musim hujan untuk wilayah Kabupaten Cilacap terjadi pada rentang dasarian ketiga atau sepuluh hari ketiga bulan September hingga dasarian ketiga bulan Oktober 2024.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved