Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Harap-harap Cemas Gibran Jelang Putusan PTUN, Berpotensi Batal Dilantik, Ini Penjelasan Pakar

Gibran berpotensi gagal dilantik jadi Wapres RI, jika Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bikin kejutan lewat putusannya

Editor: muslimah
Istimewa
Gibran Rakabuming Raka, kakak kandung Kaesang Pangarep, saat ditemui di Jajar Kecamatan Laweyan Kota Solo, Selasa (10/9/2024) siang. 

TRIBUNJATENG.COM.COM, JAKARTA - Keberadaan Gibran Rakabuming Raka masih mengundang penasaran. Putra Presiden Joko Widodo itu tak kelihatan lain dalam beberapa waktu terakhir.

Termasuk saat acara pelantikan DPR dimana hadir para pejabat negara.

Termasuk presiden terpilih Prabowo Subianto.

Bahkan para mantan wakil presiden pun hadir di acara tersebut.

Baca juga: Niat Membunuh Resti yang Mayatnya Ditemukan di Lemari Muncul Usai Bercinta, Polisi: Tersangka Sadis

Gibran sendiri saat ini mestinya masih harap-harap cemas.

Sebab, posisinya ternyata belum aman, meski sudah terpilih menjadi Wakil Presiden RI.

Gibran berpotensi gagal dilantik jadi Wapres RI, jika Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bikin kejutan lewat putusannya.

Sekadar informasi, PTUN bakal memutuskan gugatan yang diajukan oleh PDIP terkait lolosnya Gibran sebagai calon wakil Presiden RI di Pilpres 2024 pada 10 Oktober 2024.

Gugatan PDIP terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) di PTUN Jakarta Timur akan diputus pekan depan seperti tertulis dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)

Gugatan yang dilayangkan PDIP tersebut terkait dugaan kesalahan prosedur proses Pilpres 2024.

Utamanya proses pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden

Sebelumnya, PDIP yang diwakili oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) lantaran meloloskan Gibran Rakabuming sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Gugatan tersebut dilayangkan PDIP ke KPU pada 2 April 2024 dengan nomor perkara 133/G/TF/2024/PTUN.JKT.  

KPU menggunakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia pendaftaran capres/cawapres 2024 sehingga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut bisa ikut kontestasi Pilpres 2024.

Namun, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) memvonis adanya pelanggaran etik yang dilakukan oleh eks Ketua MK Anwar Usman dalam putusan tersebut.  

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved