Gandeng Bank Jateng, Pemkot Semarang Bantu Pengairan di Kawasan Penghasil Durian dan Sentra Batik

Sementara, bantuan sumur arteris di Kampung Malon digunakan untuk mendukung sentra batik warna alam. 

"Ketiga, Kampung Malon."

"Di sana sentra batik, jadi, pencelupan dan sebagainya membutuhkan air," ucapnya. 

Baca juga: Cerita Menarik di Balik Finalis DBL Solo dan Semarang di DBL Central Java Championship

Baca juga: Layanan Premium RSI Sultan Agung Semarang, Jemput Pasien dengan Mobil Alphard

Mbak Ita memaparkan, pemberdayaan masyarakat memang didorong. 

Namun jika tidak ada anggaran APBD, pihaknya berupaya mencarikan solusi melalui dana corporate social responsibility (CSR). 

"Alhamdulillah Bank Jateng bisa memberinan CSR sumur bor."

"Kami akan berkolaborasi lagi dengan Bank Jateng untuk ketahanan pangan."

"Ada greeen house, bibit tanaman, embung, dan sebagainya," sebutnya. 

Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo menambahkan, bantuan penyambungan sumur artetis di Siroto mencakup 200 sambungan rumah dengan nilai sekira Rp140 juta. 

Sementara, di Kebun Durian Malika, pihaknya membuat penyambungan antarpohon.

Namun demikian, sumur artetis juga bisa dimanfaatkan masyarakat dengan kesepakatan bersama. 

"Di Kampung Malon, bantuan sumur artetis dari Bank Jateng ini digunakan untuk mengairi 80- 100 sambungan rumah."

"Rata-rata besaran bantuan sama yakni Rp140 juta," bebernya. 

Sementara itu, Petani Durian Malika, Muali sangat terbantu dengan bantuan sumur artetis tersebut.

Sebelumnya, dia harus mengangsu untuk menyiram tanaman.