Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Atasi Kemacetan, Dishub Semarang Buka Kembali Simpang Hanoman dan Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang membuka kembali simpang Hanoman dari Jalan Hanoman Raya belok kanan menuju ke arah Krapyak.

dok Dishub Kota Semarang
Dishub Kota Semarang memasang marka di Jalan Hanoman Raya, Senin (7/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang membuka kembali simpang Hanoman dari Jalan Hanoman Raya belok kanan menuju ke arah Krapyak. 

Sebelumnya, Simpang Hanoman dari Jalan Hanoman Raya belok ke kanan menuju Krapyak ditutup sejak pengerjaan perbaikan geometric pada 2020 lalu.

Setelah perbaikan geometric selesai, kaki simpang tersebut belum dilakukan pembukaan kembali hingga saat ini.

Baca juga: Polda Jateng Berlakukan Tilang Elektronik Berbasis Poin, Langgar Marka Kena 1 Poin

Plt Kepala Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, adanya kepadatan lalu lintas pada ruas Jalan Hanoman dan Subali terutama pada jam puncak pagi, siang, dan sore hari menjadi alasan pihaknya membuka kembali simpang Hanoman tepatnya di Jalan Hanoman Raya berbelok ke kanan. 

Terlebih, tata guna lahan di kawasan Hanoman sebagian besar untuk permukiman dan kegiatan komersil, sehingga menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu lintas tinggi pada jam pumcak.

"Jam-jam padat mereka (pengendara) nggak bisa ke arah Krapyak. Akhirnya pagi, di Jalan Subali antrean panjang, ada banyak pelanggaran dari dalam. Selain itu, kepadatan lalu lintas pada bundaran Kalibanteng pada jam puncak terutama pada lengan ruas Jalan Siliwangi dan Pamularsih," jelas Danang, Selasa (8/10/2024). 

Oleh karena itu, pihaknya membuka kembali simpang Hanoman, di Jalan Hanoman Raya diberlakukan belok kanan menuju Krapyak. 

Secara otomatis, siklus APILL simpang Hanoman bertambah dari dua phase menjadi tiga phase.

"Kami setting phase APILL Simpang Hanoman pada lengan Jalan Siliwangi dengan menambah siklus 15 detik dan mengurangi waktu hijau 10 detik, sehingga tingginya volume kendaraan yang menuju ke bundaran Kalibanteng dapat berkurang," jelasnya. 

Lebih lanjut, Danang memaparkan, Dishub juga membuat marka, stopline, dan pita penggaduh untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara sebelum dan saat melintas Simpang Hanoman.

Dengan dibukanya kembali Jalan Hanoman menuju Krapyak, pihaknya juga menerapkan uji coba pemberlakuan rekayasa di Simpang Kalibanteng dengan mengubah urutan fase serta pengurangan waktu fase.

Kaki simpang Siliwangi dan Pamularsih diberlakukan hijau bersamaan dan untuk mengurangi koflik yang terjadi antara dua arus tersebut, lampu di bawah flayover arah utara dibuat merah saat rekayasa itu diberlakukan. 

Sedangkan, kaki simpang Jalan RE Martadinata dan kaki simpang Jalan Jendral Sudirman diberlakukan hijau bersamaan dengan memerahkan lampu bawah flyover arah selatan untuk menghindari konflik dua arus tersebut.

Baca juga: Jalan Pahlawan Kota Semarang Steril, Dishub Sediakan Kantong Parkir di Eks-Wonderia

"Pemberlakukan dua rekayasa tersebut akan mengurangi hingga 68 detik siklus bundaran Kalibanteng saat jam puncak dari 295 detik menjadi 227 detik," sebutnya. 

Danang menambahkan, Dishub juga merencanakan lajur dan rambu pengarah untuk angkutan barang, bus, atau kendaraan berat untuk mengabil arah lajur paling kiri agat lebih memperlancar arus lalin yang menuju ke bundaran Kalibanteng.

"Ada personil kami dengan Satlantas Polri yang mengarahkan secara bergantian. Setelah ini, kami lalukan upaya untuk kendaraan-kendaraan berat dari arah Jakarta, mereka kami kanal di lajut khusus khusus ke arah poelabuhan antri di lajur kiri dua lajur. Kami lengkapi rambu dan marka pengarah," terangnya. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved