Semarang Bangun Kantor Kelurahan Hijau Pertama! Gandeng Mahasiswa untuk Desain Ramah Lingkungan
Kantor Kelurahan Bulu Lor di Semarang segera dibangun dengan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) pertama, hasil desain dari lomba mahasiswa.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang merencanakan pembangunan Kantor Kelurahan Bulu Lor yang akan menjadi kantor pemerintahan pertama di ibu kota Jawa Tengah yang mengusung konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH).
Dalam langkah ini, Distaru bekerja sama dengan mahasiswa arsitektur melalui lomba desain BGH.
Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah, menyampaikan bahwa dengan melibatkan mahasiswa, pihaknya ingin menanamkan nilai pembangunan berkelanjutan sejak dini.
"Kami ingin mahasiswa mengerti bahwa desain bangunan saat ini harus berorientasi pada kelestarian lingkungan," ujar Irwansyah dalam penjurian lomba di Hotel Aruss, Selasa (8/10/2024).
Dari ratusan peserta yang mendaftar dari seluruh Indonesia, tujuh desain terbaik dipilih untuk dipresentasikan, dan satu di antaranya akan diwujudkan menjadi desain Kantor Kelurahan Bulu Lor.
Menurut Irwansyah, konsep ini adalah awal dari gerakan penerapan BGH di seluruh proyek pembangunan pemerintahan.
"Ini langkah awal. Kantor Kelurahan Bulu Lor akan menjadi contoh penerapan konsep BGH di Kota Semarang, dan akan kami anggarkan pada 2025 untuk pembangunan," katanya.
Lokasi kantor kelurahan tersebut berada di pusat kota dan berdekatan dengan fasilitas umum seperti sekolah dasar dan lapangan, yang menambah pentingnya penerapan BGH di lingkungan padat tersebut.
Distaru juga berencana untuk mendaftarkan proyek ini ke penghargaan se-Asia, dengan harapan menjadi contoh bagi pembangunan ramah lingkungan di tingkat internasional.
Selanjutnya, Distaru juga berencana menerapkan konsep BGH di 16 kantor kecamatan yang sudah dibangun baru.
Menurut Irwansyah, penerapan BGH di kantor-kantor kecamatan ini akan diawasi dan dinilai, dengan penghargaan diberikan kepada yang paling berhasil.
Konsep Bangunan Gedung Hijau sangat penting dalam mengatasi masalah global seperti perubahan iklim dan pemanasan global.
Menurut Irwansyah, bangunan menyumbang 36 persen emisi karbon di dunia, yang sebagian besar berasal dari bangunan rumah tinggal.
"Bangunan sehat harus memiliki sirkulasi udara yang baik, pencahayaan alami, dan hemat energi. Misalnya, dengan solar panel dan desain jendela yang sesuai untuk mengurangi penggunaan listrik," jelasnya.
Dengan konsep ini, bangunan yang hemat energi akan menekan biaya perawatan dan mencapai tujuan besar pembangunan berkelanjutan.
Penerapan BGH juga menjadi bagian dari program Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan Kota Semarang. (*)
Alasan Polda Jateng Belum Pecat Robig Selepas Sidang Vonis 15 Tahun |
![]() |
---|
Pejuang Dua Garis Biru, Ini Biaya Program Bayi Tabung di Kota Semarang |
![]() |
---|
Kejari Semarang Kembali Tangkap DPO Kasus Penipuan Apartemen Semarang, Sisa 1 Buron |
![]() |
---|
Fakta Lengkap Kecelakaan Beruntun 6 Kendaraan di Tol Semarang, Warga Panjat Tebing Tonton Evakuasi |
![]() |
---|
Andy Menangis Puas Dengar Putusan Hakim, Polisi Pembunuh Pelajar Semarang Divonis 15 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.