Kisah Inspiratif
Melihat Pengolahan Serat Rami di Wonosobo Jadi Bahan Baku Tekstil
Serat rami memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca, tidak mudah teroksidasi, daya serap terhadap pewarna alam ataupun sintetis sangat bagus
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO -- Serat rami memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca, tidak mudah teroksidasi, daya serap terhadap pewarna alam ataupun sintetis sangat bagus, dan yang pasti ramah lingkungan.
Hal itu sudah dibuktikan pembuat rami di Wonosobo.
Masih ada yang belum tahu bahwa tanaman rami bisa diolah menjadi serat alami bahan baku tekstil.
Di Wonosobo, Wibowo Ahmad yang akrab dipanggil Bowo berhasil merintis dan mengembangkan pembuatan serat rami yang berasal dari tumbuhan rami.
Tumbuhan rami merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki nama latin Boehmeria Nivea L. Gaud yang memiliki tinggi sekitar 1-2 meter dengan diameter 1-2 sentimeter.
Tanaman ini tergolong unik pasalnya sekali tanam bisa hidup 5-8 tahun lamanya dan bisa dipanen selama 2 bulan sekali dengan perawatan yang baik.
Tumbuhan rami yang diolah Bowo saat ini banyak dibuat menjadi bahan baku home dekor interior.
Sementara di sisi lain ia juga sudah bisa mengolahnya menjadi serat halus yang sedang dimatangkan kembali untuk bisa diproduksi skala besar dan bisa digunakan menjadi bahan tekstil.
Adapun keunggulan serat rami jika digunakan untuk bahan tekstil yakni memiliki daya serap hingga 8 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan kapas.
Ramah Lingkungan
Tidak hanya itu serat rami juga memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca, tidak mudah teroksidasi, daya serap terhadap pewarna alam ataupun sintetis dengan sangat bagus, dan yang pasti ramah lingkungan.
"Tapi juga ada minusnya yakni tidak bisa berdiri sendiri artinya rami kalau untuk tekstil harus diblend dan combine dengan serat-serat lain misalnya rayon atau cotton sehingga lebih kuat," ungkap Wibowo Ahmad yang juga selaku CEO CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera.
Bowo mengungkapkan, keberadaan rami di Wonosobo sudah ada sejak tahun 1999. Ia mulai mengolahnya dengan alat-alat khusus untuk dibuatnya menjadi bahan baku home dekor interior.
Sempat kandas pada tahun 2010, berkat kegigihannya Bowo kembali bisa melanjutkan usahanya mengolah rami dengan berbagai perkembangannya.
"Jadi hampir 25 tahun kami mengembangkan rami tanpa henti berkesinambungan sampai dengan hari ini," ucapnya.
Sosok Bisyarah, Taruni Akmil Peraih Anindya Wiratama 2025, Pernah Gagal Daftar Akpol |
![]() |
---|
Dari Terpal Kecil ke Kolam Impian: Kisah Ahmad Manshur dan Rintis Bisnis Sepulang Kerja |
![]() |
---|
Resep Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4.00: Manajemen Waktu, Visi Hidup, dan Daya Juang Tinggi |
![]() |
---|
Sosok Gadis Putus Kuliah Geser Taylor Swift dari Daftar Orang Terkaya Versi Forbes Tahun Ini |
![]() |
---|
Tampang Ahmad Bajuri, Kades Mungil dari Kalimantan yang Viral dan Menginspirasi di Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.