Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Dinsos Jateng Upayakan Bansos Korban PHK

Maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) turut menjadi perhatian pemerintah, di mana

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng / Bram Kusuma
Ilustrasi Jawa Tengah menempati posisi teratas di angka jumlah PHK terbanyak selama tahun 2024 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) turut menjadi perhatian pemerintah, di mana 

korban PHK direncanakan bakal mendapat bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Meski demikian, skema penyaluran bansos itu hingga kini masih dikaji. Kemensos pun masih berupaya mengumpulkan data korban PHK, baik dari Kemenaker maupun perusahaan-perusahaan terkait.

Diketahui, Disnakertrans Jateng mencatat sebanyak 8.231 pekerja di provinsi ini menjadi korban PHK sepanjang Januari hingga Agustus 2024.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinsos Jateng, Imam Maskur mengatakan, belum ada komunikasi bersama Kemensos. Menurut dia, pemberian dan penyaluran bansos PHK menjadi ranah Kemensos langsung.

"Kalau pengajuan bansos dari hasil verifikasi dan validasi dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Sementara, data penerima bansos PHK diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," katanya, Senin (7/10).

Imam menuturkan, hingga kini juga belum ada surat atau instruksi berkait dengan bansos PHK. "Sampai sekarang kami belum mendapatkan datanya. Tapi akan coba kami komunikasikan," ujarnya.

Adapun, gelombang PHK masih berlanjut di berbagai sektor industri di dalam negeri, yang menjadi peringatan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat penambahan kasus PHK pada Agustus 2024 sebanyak 6.753 orang, sehingga total pekerja yang terkena PHK hingga sepanjang Januari-Agustus tahun ini mencapai 52.993 orang.

“Total PHK adalah 52.993 tenaga kerja, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri, dalam keterangannya, baru-baru ini.

Menurut dia, kasus PHK terbanyak terjadi di Jateng dengan total 14.767 kasus, diikuti Banten sebanyak 9.114 kasus, dan DKI Jakarta dengan 7.469 kasus.

Dari segi sektor, dia menambahkan, mayoritas kasus PHK berasal dari sektor pengolahan dengan 24.013 kasus, diikuti sektor jasa sebanyak 12.853 kasus, serta sektor pertanian, kehutanan, serta perikanan sebanyak 3.997 kasus. (bud/Kontan/Whiwid Anjani)

Baca juga: NASIB Pendaki Asal Jakarta yang 3 Hari Hilang di Gunung Wilis, Sisa Bekal Tinggal Air Minum-Biskuit

Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia Vs China Kualifikasi Piala Dunia, H2H, Susunan Pemain, Link Live Streaming

Baca juga: HMPS Ekonomi Syariah UIN Saizu Dorong UMKM Kreatif dengan Visual Marketing

Baca juga: Video Andika - Hendi Akui Ketinggalan Start, Optimistis Bisa Kejar Bersama Tekadh Membara

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved