Berita Internasional
Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Tahu Akan Meninggal di Panjara, Terungkap dalam Buku Hariannya
Tokoh oposisi Rusia yang sebelum meninggal adalah lawan politik utama Presiden Vladimir Putin, tahu akan mengembuskan napas terakhir di penjara.
TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA - Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia yang sebelum meninggal adalah lawan politik utama Presiden Vladimir Putin, tahu akan mengembuskan napas terakhir di penjara.
Dia menuliskan hal tersebut di buku hariannya.
The New Yorker menerbitkan kutipan dari buku tersebut, yang menampilkan tulisan dari buku harian Navalny saat di penjara dan sebelumnya.
Baca juga: 16 Orang Tewas dalam Bentrokan Sektarian di Pakistan, Termasuk 3 Wanita dan 2 Anak
"Saya akan menghabiskan sisa hidup di penjara dan mati di sini," tulisnya pada 22 Maret 2022, dikutip dari kantor berita AFP.
"Tidak akan ada seorang pun yang akan mengucapkan selamat tinggal ... Semua hari peringatan akan dirayakan tanpaku. Saya tidak akan pernah melihat cucu-cucuku," lanjutnya.
Navalny sedang menjalani hukuman penjara 19 tahun di koloni Arktik atas tuduhan ekstremisme ketika meninggal.
Kematiannya pada 16 Februari 2024 pada usia 47 tahun menuai kecaman luas. Banyak orang menyalahkan Putin.
Navalny ditangkap pada Januari 2021 saat kembali ke Rusia. Ia sebelumnya mengalami keadaan darurat kesehatan serius akibat diracun pada 2020.
"Satu-satunya hal yang perlu kita takutkan adalah kita akan menyerahkan tanah air kita untuk dijarah oleh sekelompok pembohong, pencuri, dan orang munafik," tulisnya pada 17 Januari 2022.
Menurut kutipan lebih lanjut yang diterbitkan di London Times, buku harian itu mengungkap hukuman berat yang dijatuhkan rezim penjara dan aksi mogok makan terhadap tubuhnya.
"Hari ini saya merasa hancur. Kami pergi ke pemandian. Saya hampir tidak tahan berdiri di bawah pancuran air panas. Kakiku lemas. Sekarang sudah malam dan saya tidak punya kekuatan sama sekali. Saya hanya ingin berbaring, dan untuk pertama kalinya saya merasa sedih secara emosional dan moral," tulisnya dalam satu halaman.
Selain tentang kesepiannya di penjara, buku itu juga berisi sedikit humor satir.
Misalnya, pada 1 Juli 2022, Navalny menguraikan hari-harinya seperti biasa: bangun pukul 6.00 pagi, sarapan pukul 6.20 pagi, dan mulai bekerja pukul 6.40 pagi.
"Saat bekerja, Anda duduk tujuh jam di mesin jahit di bangku setinggi di bawah lutut," tulisnya.
"Setelah bekerja, Anda terus duduk selama beberapa jam di bangku kayu di bawah potret Putin. Ini disebut 'aktivitas disiplin'."
Buku berjudul Patriot tersebut akan diterbitkan oleh penerbit AS Knopf, yang juga berencana menerbitkan dalam versi bahasa Rusia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isi Buku Harian Alexei Navalny, Tahu Akan Meninggal di Penjara"
Baca juga: Industri Kosmetik Berkembang Pesat di China Tahun 618, Arkeolog Temukan Buktinya
| WNI Mengaku Bunuh Istri di Hotel Singapura, Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kerangka Gadis Cilik Ditemukan 100 Km dari Rumahnya Setelah 14 Tahun Hilang Akibat Tsunami |
|
|---|
| Balita Berperilaku Mirip Anjing Bikin Warga Khawatir, Orang Tua Mengaku Terapkan Pengasuhan Alami |
|
|---|
| Pesawat Jatuh Timpa Seorang Wanita yang Sedang Jalan Sore di Taman Kota |
|
|---|
| 2 WNI Jadi Korban Penikaman di Jepang, 1 Tewas dan 1 Luka Berat, Pelakunya Juga WNI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.