Berita Pekalongan
Penanganan Enceng Gondok di Kota Pekalongan Terus Dilakukan Secara Berkelanjutan
Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya, mengendalikan laju pertumbuhan tanaman enceng gondok yang tumbuh liar di sepanjang aliran sungai.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya, mengendalikan laju pertumbuhan tanaman enceng gondok yang tumbuh liar di sepanjang aliran sungai.
Penanganan dan pembersihan enceng gondok ini dilakukan secara berkelanjutan, dan berkesinambungan dengan mengerahkan sejumlah Sumber Daya Manusia (SDM), mesin excavator serta armada pengangkut sampah, di bantaran Sungai Lodji, Kota Pekalongan, Rabu (16/10/2024).
Pertumbuhan enceng gondok yang pesat ini, mengakibatkan aliran sungai tersumbat dan meningkatkan risiko banjir. Sehingga, hal ini perlu diintensifkan pembersihan tanaman tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, Kerusakan dan Penataan Ruang Terbuka Hijau pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Adi Usnan mengungkapkan, pembersihan enceng gondok ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan serupa di Bulan Juli 2024 lalu, dimana akan dijadwalkan rutin setiap Hari Selasa dan Kamis selama 2 bulan.
Upaya pembersihan dan penanganan enceng gondok ini selain melibatkan tim jogo kali dari DLH, juga berkolaborasi dengan dinas terkait DPUPR, Dindagkop-UKM, dan perangkat kecamatan untuk membantu pengangkutan enceng gondok tersebut.
"Selama dua hari itu kami laksanakan selama dua bulan yakni Bulan Oktober sampai November. Adapun luasan wilayah sungai yang tertutup enceng gondok dari utara belakang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) sampai dibawah jembatan sekitar Pasar Grogolan sekitar 25 ribu kubik," ungkap Adi.
Menurutnya, tim jogo kali dari DLH juga sudah rutin melaksanakan pembersihan enceng gondok dari aliran Sungai Lodji, sampai bawah jembatan Gambaran dan sepanjang aliran sungai di wilayah Bendan Kergon secara manual untuk diangkut ke bantaran sungai.
Diharapkan dengan nantinya pembangunan bendung gerak selesai, dan bisa dioperasikan, maka bisa memaksimalkan pembersihan enceng gondok yang menutupi aliran sungai.
"Harapannya setelah rotary screen bendung gerak dioperasikan, akan diuji cobakan dan berfungsi sebagai pengangkat baik sampah maupun enceng gondok agar air bisa mengalir ke laut."
"Kalau pada saat musim hujan ada aliran air dari Selatan, enceng gondok bisa terangkut kesana," ujarnya l.
Adi menambahkan, sebenarnya limbah enceng gondok ini bisa dijadikan pupuk kompos, maupun pakan ternak, dan sudah ada beberapa komunitas yang telah melakukan uji coba itu.
Namun, yang menjadi kendala adalah, antara volume enceng gondok dengan SDM yang membersihkan lebih banyak volume enceng gondok, sehingga perlu adanya penularan kreativitas limbah enceng gondok di tengah masyarakat
"Kami minta masyarakat sabar dulu, karena volume enceng gondok yang tumbuh ini luar biasa pesat. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan agar sedikit demi sedikit bisa terangkat dan teratasi," tambahnya. (Dro)
PENTING! Warga Pekalongan Diminta Tak Cuma Andalkan Fogging, DBD Sudah Tembus 130 Kasus |
![]() |
---|
Hotel Santika Pekalongan Wujudkan Kepedulian Lewat Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Satu Pemancing Hilang di Pantai Sunter Pekalongan |
![]() |
---|
"Biar Otak Terasah Lagi" Naura Emak-emak Pekalongan Ikut Turnamen Catur, Tetap Happy Meski Kalah |
![]() |
---|
Raa Cha Suki & BBQ Buka Gerai di Pekalongan, Rudy Hartanto: Jadi Warna Baru Kuliner Kota Batik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.