TRIBUNJATENG.COM - Kader adalah kelompok anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menjadi Kader terutama kader lansia secara sukarela (Permendagri 2014), kader lansia adalah dari, oleh dan untuk masyarakat bekerja secara sukarela bertugas untuk membantu dan memastikan kelancaran pelaksanaan posyandu lansia (Kolifah, 2016). Peran kader lansia ini menjalankan tugas dan mengembangkan posyandu lansia. Memberikan pertolongan dasar yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, mengukur berat badan, tinggi badan, pemeriksaan sederhana (GDS, kolesterol dan asam urat) dan melakukan penyuluhan-penyuluhan sederhana kepada lansia supaya tidak mengalami kejadian yang gawat.
Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas (Kholifah, 2016). Menua mengubah seorang dewasa menjadi seorang yang lemah karena berkurangnya sebagian besar sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian (Sudoyo et al, 2010). Proses menua adalah proses sepanjang hidup yang di awali dari permulaan kehidupan. Menjadi tua termasuk proses alamiah dimana seseorang melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa, tua (Kholifah, 2016).
Jatuh merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia karena adanya perubahan fungsi organ, penyakit dan faktor lingkungan. Akibat yang di timbulkan oleh jatuh sering tidak ringan, seperti cedera kepala, cedera jaringan lunak sampai patah tulang. Jatuh sering sebagai pertanda kerapuhan (frailty), dan merupakan faktor prediktor kematian atau penyebab dari kematian melalui patah tulang. Kematian dan kesakitan terjadi akibat patah tulang yang di sebabkan oleh komplikasi akibat patah tulang dan imobilisasi yang ditimbulkan (Sudoyo et al, 2010).
Upaya pencegahan jatuh dilakukan untuk meminimalisir kejadian jatuh pada lansia. Upaya penilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk berpindah temapt dan pindah posisi, penilaian postural di perlukan untuk mengurangi faktor penyebab terjadinya jatuh. Juga untuk mengatasi fraktur situasional yang dapat di cegah dengan melakukan pemeriksaan rutin kesehtan lansia secara periodik (Suyanto, 2008).
Latihan fisik ini untuk mengurangi resiko jatuh yaitu dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan. Latihan fisik di fokuskan untuk melatih kekuatan tungkai contohnya seperti berjalan kaki. Kondisi lingkungan seperti penerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan. Lantau rumah datar, tidak licin, bersih dari benda-benda kecil yang sulit dilihat. Peralatan rumah tangga yang tidak aman seperti lapuk dan bergeser sendiri sebaiknya diganti. Peralatan rumah ini sebaiknya diletakkan di tempat yang seharusnya dan juga rapi sehingga tidak mengganggu jalan/tempat aktifitas lansia. Kamar mandi di buat tidak licin, diberikan pegangan pada dinding, pintu mudah di buka, WC sebaiknya kloset duduk dan diberi pegangan di dinding
Pelatihan kader terkait upaya pencegahan dan penanganan kondisi kegawatan resiko jatuh dengan program DEPEPE (Deteksi, Pemeriksaan dan Penyuluhan). Melakukan kegiatan pelatihan untuk kader yang di dukung secara penuh oleh Puskesmas Pelatihan yang diberikan adalah DEPEPE (Deteksi, Pemeriksaan dan Penyuluhan) pada Kondisi Kegawatan Kasus Resiko Jatuh Pada Lansia. Pelatihan menjaga keseimbangan dengan mengajarkan senam Thi Chi pada kader lansia sehingga kader lansia bisa mengajarkan pada lansia secara teratur.
Program DEPEPE Lansia RESTU ini sangat bermanfaat bagi lansia karena di lakukan oleh kader lansia terlatih dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, mengukur berat badan, tinggi badan, pemeriksaan sederhana (GDS, kolesterol dan asam urat) dan melatihan senam Thi Chi pada lansia yang latihan ini dilakukan untuk memperkuat organ-organ dalam dan sistem saraf pusat dengan menggunakan pernafasan perut dengan menggunakan pemusatan pikiran. Senam Thi Chi dapat meningkatkan kemampuan fleksibilitas, keseimbangan, fungsi kardiaovaskuler dan respirasi. Senam Thi Chi ini dilakukan secara teratur dan berkelanjutan yang berfungsi untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia.
Kader Aktif Lansia Produktif.
Disusun Oleh : Ns. Siti Juwariyah, M.Kep ( Dosen D-3 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.