Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada 2024

Klarifikasi Calon Bupati Purbalingga Terkait Viral Kontroversi Pernyataan Coret Penerima Bansos

Video yang beredar di sejumlah akun media sosial terkesan jika Calon Bupati Tiwi akan mencoret penerima bansos apabila mendukung lawan politiknya.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Calon Bupati petahana Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sebuah video viral calon Bupati petahana Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi soal bantuan sosial (bansos) memicu respon publik. 

Pernyataan menjadi sorotan dan dianggap kontroversial terkait bantuan sosial. 

Pasalnya, apa yang disampaikan seolah-olah mengisyaratkan penerima bantuan yang berpihak ke lawan politiknya akan dihapus dari daftar penerima. 

Baca juga: Bus Angkutan Umum di Terminal Bobotsari Purbalingga Jalani Pemeriksaan Laik Jalan

Baca juga: KPU Jateng Gelar Rapat Kerja di Purbalingga, Handi Tri Ujiono Ingatkan Pentingnya Memahami Regulasi

Video tersebut beredar di sejumlah akun media sosial dan mendapatkan tanggapan, karena terkesan Tiwi akan mencoret penerima bansos apabila mendukung lawan politiknya.

Video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut diposting di akun media sosial Lambe Turah dan mendapatkan ribuan komentar dan puluhan ribu like. 

Tiwi mengatakan, video tersebut memang menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman.

"Pernyataan itu saya sampaikan saat acara dengan relawan." 

"Ada pertanyaan dari seorang yang hadir bagaimana jika ada orang yang mampu tapi menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH)." 

"Saya jawab langsung bahwa akan dicoret," katanya kepada Tribunjateng.com saat ditemui di Rumah Pemenangan Tiwi-Hendra, Jumat (18/10/2024). 

Ditegaskan dia, sebenarnya Tiwi tidak menanggapi masalah dukungan ke mana, namun menanggapi penerima PKH tapi merupakan warga mampu akan dicoret. 

Karena PKH diprioritaskan bagi masyarakat yang tidak mampu. 

"Selama ini Pemkab Purbalingga selalu berupaya memberikan bansos tepat sasaran." 

"Jadi kalau ada penerima bansos yang tidak tepat sasaran tentu akan dicoret." 

"Ini terus menjadi bahan evaluasi kami di Pemkab Purbalingga," imbuhnya. 

Tiwi mengklarifikas video tersebut ditampilkan tidak lengkap, sehingga pernyataannya menimbulkan kontroversi dan perbedaan pemahaman.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved