Kecelakaan Maut Rombongan Ponpes
Sopir Elf Rombongan Santri Terlibat Kecelakaan di Tol Bawen-Semarang Tidak Dapat Tunjukkan SIM
Sopir Elf kecelakaan di Tol Bawen-Semarang tidak dapat menunjukkan SIM. Kecelakaan mengakibatkan empat korban meninggal dan 13 luka-luka.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sopir Elf yang mengalami kecelakaan di ruas Tol Bawen-Semarang, tepatnya KM432.600 jalur B, Kabupaten Semarang, Jumat (18/10/2024), diketahui tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sopir tersebut bernama M Naufal, warga Yogyakarta, yang membawa rombongan santri dari Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz, Bantul.
Kasatlantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kepemilikan SIM dari M Naufal. "Dari hasil interogasi sementara, yang bersangkutan belum bisa menunjukkan SIM. Keluarga sopir juga menyatakan bahwa ia tidak memiliki SIM," ujar AKP Lingga di Kantor Satlantas Polres Semarang, Sabtu (19/10/2024).
AKP Lingga menambahkan bahwa pemeriksaan secara menyeluruh belum dapat dilakukan karena sopir masih mengalami trauma. Hingga saat ini, polisi baru memeriksa kondisi kesehatan M Naufal, termasuk tes urine yang menunjukkan hasil negatif. Kepastian mengenai kepemilikan SIM akan dibuktikan saat berita acara pemeriksaan.
Sementara itu, penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan terus berlangsung, termasuk menentukan apakah ada unsur kelalaian dari sopir atau faktor lain seperti kondisi kendaraan. Sopir Elf tersebut saat ini masih ditahan di Satlantas Polres Semarang dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah juga telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan menetapkan bahwa insiden ini merupakan kecelakaan tunggal. Mobil Elf berpelat DK7834AI itu terguling setelah sopir mencoba menghindari kendaraan di depannya yang mengerem mendadak, lalu membanting setir ke kiri dan menabrak pagar pengaman jalan.
Akibat kecelakaan tersebut, empat orang meninggal dunia, terdiri dari tiga santri dan satu pengasuh pondok pesantren. Ketiga santri yang menjadi korban adalah FZ (16) asal Grobogan, SH (16) asal Sambas, Kalimantan Barat, dan AK (16) asal Bekasi, Jawa Barat. Sementara itu, pengasuh yang meninggal dunia adalah AF (18), asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebanyak 13 penumpang lainnya mengalami luka-luka dan telah menjalani perawatan di RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Rombongan berjumlah total 25 orang, termasuk 23 santri, satu pendamping, dan satu sopir, dalam perjalanan ke Kota Semarang untuk mengikuti lomba MTQ pada Sabtu.
Penyelidikan akan terus berlanjut untuk memastikan penyebab utama kecelakaan dan menentukan langkah hukum selanjutnya. Jika ditemukan adanya kelalaian, sopir dapat ditetapkan sebagai tersangka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.