Berita Jawa Tengah
Isak Tangis Orangtua Almarhum Rico Firmansyah, Gantikan Anak Terima Ijazah S1 di Wisuda ke 73 UMK
Wisuda ke-73 digelar dua hari, Selasa (22/10/2024) dan Rabu (23/10/2024) di Gedung Auditorium UMK, yang diikuti dengan total 1.429 lulusan.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Universitas Muria Kudus (UMK) kembali menggelar prosesi wisuda ke-73 dalam dua hari, Selasa (22/10/2024) dan Rabu (23/10/2024) di Gedung Auditorium UMK, yang diikuti dengan total 1.429 lulusan.
Prosesi wisuda hari pertama diikuti 742 wisudawan, sisanya menjalani prosesi wisuda pada Rabu (23/10/2024).
Rektor UMK, Prof Darsono menyampaikan, pelaksanaan wisuda tahun ini sedikit berbeda dengan wisuda sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Komitmen Universitas Muria Kudus Cetak SDM Unggul saat Dies Natalis ke-44
Baca juga: USM dan Universitas Muria Kudus Jalin Kerjasama dalam Pelatihan Tracer Study dan Tracer DUDI
Suasana haru berbalut isak tangis para wisudawan pecah pada pelaksanaan wisuda di hari pertama.
Ketika orangtua salah satu wisudawan dipanggil untuk menerima ijazah putranya Rico Firmasyah yang meninggal tiga hari sebelum pelaksanaan wisuda.
Rico Firmasyah sejatinya merupakan wisudawan dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Namun, dia terlebih dahulu meninggalkan teman-temannya karena sakit dan meninggal pada 19 Oktober 2024.
Hanya berselang beberapa hari saja dari pelaksanaan prosesi wisuda.
Orangtua almarhum Rico datang untuk menerima ijazah sarjana buah kerja keras putranya yang berhasil merampungkan studi S1.
Suasana auditorium berubah drastis menjadi haru ketika penerimaan ijazah Rico dilakukan.
Isak tangis wisudawan mempertegas suasana haru ketika melihat foto Rico Firmansyah dibawa orangtua ke panggung.
"Kali ini wisuda yang istimewa, konteksnya humanitas."
"Suasana haru terjadi atas kejadian tiga hari lalu."
"Salah satu wisudawan dipanggil Allah SWT, sehingga wisuda kali ini tampak syahdu."
"Sebagai penghormatan kami semua turut bela sungkawa kepada almarhum dan keluarganya," terangnya.
Rektor menegaskan, ijazah sarjana Rico Firmasyah merupakan hak yang harus diberikan kepada keluarga.

Baca juga: Pendidikan Matematika UMK Gelar Muria Kudus Mathematics Competition, Ini Daftar Pemenangnya
Melalui ijazah tersebut, bagian dari bentuk birulwalidain almarhum Rico kepada orangtuanya.
Membuktikan bahwa sang putra telah berhasil menyelesaikan studi S1 demi bakti seorang anak kepada ayah dan ibunya.
Sekaligus ini bentuk bakti terakhir anak kepada orangtua dan keluarga.
Prosesi wisuda ditutup dengan doa bersama untuk almarhum Rico Firmasyah yang telah menjadi bagian dari mahasiswa UMK, sekaligus bagian dari wisudawan ke-73 UMK.
"Almarhum Rico adalah mahasiswa yang aktif di BEM FKIP, dan berkontribusi pada setiap proses pendidikan di UMK."
"Kami kaget dan kehilangan," ujarnya.
Prof Darsono mengingatkan kepada wisudawan bahwa saat ini memasuki era baru ketatanegaraan Indonesia, nantinya bakal menghadapi kemungkinan perubahan dan beragam inovasi kebijakan atau program di bawah pemimpin baru.
Sehingga, generasi saat ini harus menyiapkan diri dengan baik dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi ke depan.
Bekal wisudawan selama menjalani proses pendidikan di UMK diharapkan segera diaplikasikan untuk kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat.
Termasuk ketika terjun ke dunia industri, membuka usaha, maupun melanjutkan studi.
Survei yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa 62,3 persen lulusan UMK bekerja sebagai wirausaha, selebihnya ada yang menjadi PNS, tentara, pekerja industri, guru, dan beragam profesi lainnya.
"Setelah ini, wisudawan kembali melanjutkan kehidupan dan perjuangannya di lingkungan masyarakat."
"Baik yang melanjutkan studi, menjadi pengusaha, dan bekerja."
"Segera mandiri untuk menapaki kehidupan yang lebih baik," tutur dia.
Baca juga: Rompi yang Dipakai Harganya Ratusan Juta, Tukang Ojek di Muria Kudus Ungkap Penghasilan Harian
Baca juga: Biola Bambu dari Lereng Muria Kudus, Merambah Pasar Mancanegara
Fitria Seolah-olah Cuma Kuliah Dua Tahun
Seorang wisudawan asal Kabupaten Kudus, Fitria Desmayanti (23) terharu bisa merampungkan studi S1 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3,88.
Empat tahun sudah Fitria menjalani pendidikan hingga mendapatkan gelar sarjana.
Namun, perempuan 23 tahun tersebut merasa seolah-olah baru menjalani perkuliahan dua tahun saja.
Sedangkan dua tahun sisanya dia jalani secara online dari rumah dampak pandemi Covid-19.
"Ini hari yang sangat ditunggu."
"Rasanya senang sudah selesai kuliah empat tahun."
"Wisuda ini jadi gerbang untuk meraih cita-cita."
"Dua tahun kuliah di rumah saat Covid-19, masuk kuliah sudah semester empat," katanya.
Selama menjalani perkuliahan, Fitria aktif di berbagai kegiatan kampus, juga pernah magang dengan memanfaatkan beasiswa yang diberikan UMK.
Dara asal Perumahan Kudus Permai, Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu tersebut memiliki hobi menyanyi sejak kecil.
Melalui hobi tersebut sudah menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan menjadi singer di kafe dan freelance wedding.
Hasilnya, sebagian digunakan untuk membiayai prosesi wisuda, sisanya ditabung sebagai bekal melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Setelah lulus ini, melanjutkan studi ilmu yang sudah didapat."
"Semoga jalannya dipermudah," harapnya. (*)
Baca juga: Riski Afrisal Bawa Madura United Unggul atas PSIS, Mahesa Jenar Susah Bangkit di Babak Pertama
Baca juga: Semakin Kuat, Ormas Squad Nusantara Siap Kawal Yoyok-Joss Menang di Pilwakot Semarang 2024
Baca juga: Pembangunan 3 Gedung Disidak, Ketua Komisi C DPRD Karanganyar: Sesuai Rencana dan Target
Baca juga: Kunjungan Strategis FUAH UIN Saizu ke UNY: Inisiasi Rebranding Prodi SPI Berbasis Pariwisata
10 Orang Berminat Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Sragi Pekalongan, Bagaimana Prosedurnya? |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bayi yang Ditemukan di Warung Kosong Sijeruk Pekalongan, Sempat Dikerubungi Semut |
![]() |
---|
Warga Desa Purwosari Demak Blokade Akses Truk Proyek Tol Semarang-Demak: Jalan Licin dan Becek |
![]() |
---|
Sehari 2 Kecelakaan di Salatiga, Pelajar Tewas Tertabrak Pikap di Jalur Lawan Arah |
![]() |
---|
Rabu Pagi di Sragi Pekalongan Mendadak Heboh, Kakak Bu Kadus Temukan Bayi Terbungkus Plastik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.