Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tol Baru di Jawa Tengah, Tol Bawen-Jogja Senilai Rp 14,26 T, Gusur 41 Desa di Kabupaten Magelang

41 desa di 8 kecamatan Kabupaten Magelang bakal terdampak Tol Bawen-Jogja. Proyek tol Bawen-Jogja ini memiliki nilai investasi sebesar senilai Rp 14,

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
PT JASA MARGA
Tol Baru di Jawa Tengah, Tol Bawen-Jogja Senilai Rp 14,26 T, Gusur 41 Desa di Kabupaten Magelang 

TRIBUNJATENG.COM- 41 desa di 8 kecamatan Kabupaten Magelang bakal terdampak Tol Bawen-Jogja.

Proyek tol Bawen-Jogja ini memiliki nilai investasi sebesar senilai Rp 14,26 triliun.

Exit tol Bawen-Yogyakarta menuju Candi Borobodur Magelang Jawa Tengah, berada di Palbapang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Exit tol Palbapang itu berada di wilayah Magelang yang akan jadi titik temu jalur dari Yogyakarta dan dari arah Semarang.

Untuk wilayah Kabupaten Magelang ada beberapa kecamatan yang akan dilintas yaitu Ngluwar, Muntilan, Mungkid, Borobudur, Candimulyo, Tegalrejo, Secang, Grabag.

Di Ngluwar, ada tujuh desa terdampak, yakni Bligo, Pakunden, Karang Talun, Ngluwar, Jamuskauman, Plosogede, dan Blongkeng.

Awal Titik Tol Jogja-Bawen yang Lintasi Magelang,Temanggung, Ambarawa hingga Semarang.

Muntilan meliputi Sriwedari, Sukorini, Congkrang, Adikarto, Tanjung.

Mungkid mencakup Progowati, Mendut, Rambeanak, Paremono, Bumirejo, Ambartawang, Blondo, dan Senden.

Di Kecamatan Borobudur, ada Wanurejo dan Borobudur.

Candimulyo meliputi Tampirkulon, Podosoko, Tempak, Sidomulyo, dan Mejing.

Tegalrejo mencakup Tampingan, Banyuurip, Purwosari, Glagahombo, dan Purwodadi.

Di Secang ada Candiretno, Pancuranmas, Madusari, Candisari, Donorojo, dan Karangkajen. Adapun Grabag meliputi Kalikuto, Banyusari, Kartoharjo, Sidogede, Kalipucang, dan Losari.

Adapun, jalan Tol Bawen-Yogyakarta rencananya akan memiliki 2 kali 2 jalur.

Lebar jalur Jalan Tol Bawen-Yogyakarta masing-masing 3,6 meter.

Jalan Tol Bawen-Yogyakarta itu dibagi menjadi beberapa seksi.

Seksi satu berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Seksi I meliputi kawasan Sleman hingga Banyurejo dengan panjang 8,25 kilometer.

Desain kontruksinya adalah elevated (layang) sepanjang 6,31 kilometer dan at grade atau di atas tanah sepanjang 69,51 kilometer.

Untuk jalur Jalan Tol Bawen-Yogyakarta nantinya memberikan kemudahan akses dari dan menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah. 

Progres pembangunan

Pembangunan jalan Tol Bawen-Jogja yang menghubungkan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta  terus berjalan.

Progres itu baik terkait pembebasan lahan maupun pembangunan fisik jalan Tol Bawen-Jogja.

Seperti diketahui, jalan Tol Bawen-Jogja dibangun melintasi dua provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah sepanjang 66,32 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,8 kilometer. 

Proyek prioritas ini terbagi menjadi 6 seksi. 

Antara lain seksi 1 Jogja -Banyurejo (8,8 km), seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,20 km), seksi 3 Borobudur-Magelang (8,10 km), seksi 4 Magelang-Temanggung (16,65 km), seksi 5 Temanggung-Ambarawa (21,39 km), dan seksi 6 Ambarawa-Bawen (4,98 km). 

Jalan Tol Jogja-Bawen ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan antara Semarang dan Yogyakarta diharapkan menjadi lebih efisien, dengan waktu tempuh yang awalnya 3 jam dapat dipersingkat menjadi hanya 1,5 jam.

Hingga September, progres kontruksi di seksi 1 yang membujur dari junction Sleman di Kalurahan Tirtoadi hingga simpang susun (SS) Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer baru mencapai 67,06 persen. Target pembangunan di seksi ini rampung pada triwulan 2 tahun 2026. 

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), A.J Dwi Winarsa mengatakan pihaknya saat ini terus memaksimalkan pekerjaan konstruksi pada lahan yang telah dibebaskan. 

Sebagai upaya mempercepat penyelesaian proyek, PT JJB telah menyelesaikan pekerjaan erection girder di beberapa lokasi. 

Selain itu, pekerjaan timbunan tanah pada beberapa titik juga telah dilaksanakan.

 ilustrasi jalan tol (net)
Adapun fokus pembangunan proyek jalan Tol Jogja-Bawen ini, adalah konstruksi seksi 1 ruas junction Sleman hingga simpang susun Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer, dan seksi 6 di ruas Ambarawa-Bawen sepanjang 4,98 kilometer 

"Konstruksi di kedua seksi ini tengah menjadi prioritas utama. Ditargetkan selesai untuk seksi 1 di triwulan 2 tahun 2026 dan seksi 6 di triwulan 4 tahun 2025. Kedua seksi tersebut diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan rencana," kata Dwi, dilansir dari Tribun Yogya, Minggu (13/10/2024). 

untuk seksi 6 di ruas Ambarawa-Bawen sepanjang 4,98 kilometer progres kontruksi mencapai 34,09 persen. 

Ruas ini terdapat 4 desa yang terdampak, yaitu Desa Kandangan, Doplang, Kelurahan Bawen serta Desa Kupang. 

Sebagian besar bidang telah dilakukan pembayaran UGK. 

Progres konstruksi di seksi 6 Ruas Ambarawa-Bawen ini sedang dalam proses perizinan kepada instansi yang terdampak. Instansi-instansi tersebut berada di daerah Kabupaten Semarang. 

 "Untuk pekerjaan yang dilakukan di lapangan meliputi pengerjaan borpile jembatan dan pekerjaan pembuatan box underpass Simpang Susun Ambarawa," kata dia .

 Baca juga: Dapat Uang Ganti Rugi Proyek Tol Bawen - Jogja, Ini yang akan Dilakukan Pemkab Semarang

Terkait progres pembebasan lahan, di seksi 1 telah mencapai 95,29 persen. 

Menurut Dwi, Uang Ganti Kerugian (UGK) saat ini telah direalisasikan ke tujuh desa terdampak dan ditargetkan akan selesai tahun ini. 

Desa-desa tersebut meliputi Kalurahan Tirtoadi, Margomulyo, Margokaton, Margodadi, Sumberejo, Tambakrejo dan Banyurejo. 

Untuk sisa tanah yang belum dibebaskan, merupakan tanah karakteristik khusus seperti tanah Wakaf maupun tanah Instansi. 

Pembebasan tanah karakter khusus ini juga ditargetkan selesai tahun ini.

Dwi mengungkapkan, PT JJB berkomitmen menjaga lingkungan sekitar proyek pengerjaan. 

Apalagi proyek strategis nasional ini melintasi cagar budaya selokan Mataram yang harus dijaga kelestariannya. 

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap warisan budaya, pihaknya telah menawarkan solusi inovatif berupa struktur portal untuk melindungi dan menjaga cagar budaya tersebut selama proses konstruksi. 

Struktur tersebut dirancang untuk memastikan bahwa keberadaan cagar budaya tetap terjaga dengan baik tanpa terganggu dengan jalannya pembangunan.

 Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan, selain upaya pelestarian budaya, Jasa Marga juga telah merealisasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis Creating Shared Value (CSV) di proyek jalan Tol Jogja-Bawen sebagai upaya pengendalian proses konstruksi agar selaras dengan komitmen perusahaan dalam menjaga pembangunan berkelanjutan.

"Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dan kontribusi kepada masyarakat di sekitar proyek Jalan Tol Jogja-Bawen, Jasa Marga telah mengimplementasikan program TJSL yaitu Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang mudah dan meningkatkan kesadaran serta wawasan masyarakat," ujar Lisye.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved