Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Jepara 2024

Gen Z Pemilih Pemula Jepara Diajak Kampanye Positif di Medsos

PWI Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengajak generasi Z dan milenial untuk terlibat aktif dalam proses Pilkada serentak 2024

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Tito Isna Utama
Acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bertajuk 'Literasi Media Kepada Pemilih Pemula di Tengah Tahapan Pilkada 2024' di Gedung Shima Kompleks Setda Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengajak generasi Z dan milenial untuk terlibat aktif dalam proses Pilkada serentak 2024. 

Salah satunya melalui berbagai platform media sosial.

Sekretaris PWI Kabupaten Jepara, Septina Nafiyanti mengajak agar generasi Z dan milenial bisa aktif mengisi beranda media sosial mereka dengan kampanye-kampanye positif terkait pilkada. 

Langkah itu diharapkan bisa memantik teman sebayanya tertarik untuk juga aktif dalam pesta demokrasi ini.

"Kami harap gen Z dan milenial bisa aktif. Yang juga penting adalah nanti 27 November 2024 nyoblos ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Gunakan hak memilih dengan tepat," kata Septina dalam acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bertajuk 'Literasi Media Kepada Pemilih Pemula di Tengah Tahapan Pilkada 2024' di Gedung Shima Kompleks Setda Jepara

Puluhan pelajar SMA mengikuti acara itu.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara, Muhammadun menyebutkan, pemilih dari kalangan gen Z dan milenial Jepara jumlahnya mendominasi. 

Dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 919.276 orang, sebanyak 24 persen atau 216.861 pemilih adalah Gen Z. 

Sementara generasi milenial sebanyak 33 persen atau 304.403 pemilih.

Bagi Muhammadun, angka itu sangat tinggi. Dominasi itu juga mestinya mengarah kepada perbaikan demokrasi. 

"Gen Z dan milenial adalah harapan untuk masa depan. Untuk itu kita harus memastikan generasi ini memilih dengan tepat di Pilkada," ujar Muhammadun.

Untuk itu, pihaknya mengajak agar gen Z dan milenial terjebak pada politik uang. 

Dia berharap agar terjadi pemotongan generasi politik uang. 

Berdasarkan survei yang dilakukan sebuah lembaga riset, salah satu kelemahan Gen Z adalah mudah atau rawan dipolitisir. Mereka masih mudah untuk digiring oleh generasi di atasnya.

Muhammadun mendorong Gen Z memilih calon kepala daerah berdasarkan visi-misi, program kerja dan latar belakang setiap calon. 

Menurut Muhammadun, informasi terkait pilkada atau paslon sangat mudah diakses melalui berbagai platform media. Baik media sosial maupun media massa.

"Kami memilih harus rasional, berbasis pengetahuan dan kesadaran utuh. Tidak karena uang atau fanatisme berlebihan," tutur Muhammadun. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved