Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Modus Sindikat Anjing 'Konsumsi' ke Solo Raya Kini Lewat Jalur Tikus via Cilacap

Modus pelaku penjualan anjing untuk konsumsi ke wilayah Solo Raya dilakukan dengan cara transit di Cilacap.

Editor: raka f pujangga
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Anjing-anjing hasil selundupan yang berasal dari Garut, Jawa Barat yang diduga akan menjadi konsumsi dan berhasil digagalkan di daerah Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Kamis (24/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Modus pelaku penjualan anjing untuk konsumsi ke wilayah Solo Raya dilakukan dengan cara transit di Cilacap.

Kemudian mereka menggunakan jalur tikus supaya tidak ketahuan.

Diketahui anjing tersebut berasal dari wilayah Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Taktik Baru Mafia Perdagangan Anjing Hindari Penggerebekan, Berhasil Digagalkan di Banyumas

Polres Banyumas masih mendalami pengiriman puluhan anjing yang digagalkan di wilayah Banyumas, Jawa Tengah.

Pendiri sekaligus Ketua Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale mengatakan, telah melakukan investigasi dan membuntuti pengiriman anjing tersebut sejak Juni lalu. 

"Kami investigasi sampai masuk ke Solo, jalur-jalur perjalanan mereka kami buntuti. Sebelum menggerebek, minggu lalu kami sudah membuntuti," kata Joshua di Mapolresta Banyumas, Senin (28/10/2024). 

Pengiriman anjing 

Untuk mengelabui petugas, kata Joshua, anjing tersebut tidak langsung dikirim ke Solo.

Anjing tersebut akan dibawa terlebih dahulu ke wilayah Cilacap.

"Dari Garut mereka bawa ke Cilacap, di situ sudah menunggu mobil L300 yang dari Solo. Jadi mereka pindahkan anjing dari Grand Max ke Solo, lalu dibawa ke Solo," kata dia.

Menurut Joshua, cara itu dilakukan untuk menghindari proses karantina hewan.

"Kalau kami gerebek di Solo, anjing ini mereka akui datangnya dari Cilacap. Cilacap masuk wilayah Jateng, kita tidak bisa jerat mereka dengan pasal karantina," kata Joshua.

 Untuk menghindari petugas, Joshua mengatakan, pengiriman anjing tersebut juga dilakukan melalui jalur tikus.

Selain itu, mobil yang digunakan juga berganti-ganti.

"Sekarang taktik mereka sudah tidak sama lagi setelah kasus yang kami grebeg (di Kalilangkung, Semarang) viral. Jadi mereka tidak lagi melalui tol, tetapi mereka melalui jalan tikus," ujar Joshua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved