Persatuan Sais Andong Kota Wonosobo Siap Menangkan Afif-Husein di Pilkada 2024, Ini Alasannya 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Persatuan Sais Andong Kota Wonosobo resmi menyatakan dukungan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati  Wonosobo Afif dan Husein.

Baru-baru ini mereka menyatakan dukungan tersebut yang diumumkan di posko pemenangan Afif - Husein, Rabu (23/10/2024).

Ketua Persatuan Sais Andong, Sutrisno menyatakan, bahwa keputusan ini diambil setelah melakukan diskusi panjang antar anggota persatuan. 

Menurutnya, Afif dan Husein dianggap sebagai pasangan calon yang paling memahami kebutuhan masyarakat Wonosobo, termasuk para pekerja tradisional seperti sais andong.

"Kami suka dengan Pak Afif, bahkan kami kenal Pak Afif sudah lama itu kenapa kami ingin Pak Afif lanjut di periode berikutnya,“ ucap Ngadio ketua sais andong Wonosobo.

Selain itu, dukungan ini diberikan juga karena pasangan Afif-Husein dianggap memiliki komitmen untuk menjaga warisan budaya tradisional.

Termasuk di dalam andong, yang menjadi simbol pariwisata dan daya tarik wisatawan di Wonosobo. 

Ngadio menambahkan bahwa profesi sais andong perlu dilestarikan, dan mereka yakin Afif-Husein dapat membantu menjaga keberlangsungan budaya ini.

Afif dan Husein, dalam kesempatan terpisah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Persatuan Sais Andong.

Dengan adanya dukungan dari komunitas sais andong diharapkan mampu memperkuat basis suara mereka, terutama di kalangan masyarakat yang terkait dengan sektor pariwisata dan budaya lokal.

Dukungan dari berbagai elemen masyarakat seperti Persatuan Sais Andong diharapkan menjadi salah satu faktor penentu bagi kemenangan pasangan Afif-Husein. (ima)

Baca juga: Sekda Kabupaten Tegal Pimpin Upacara Sumpah Pemuda, Ingatkan Peran untuk Pembangunan Indonesia

Baca juga: Emosi Naufal Ditolak Bersetubuh Santriwati Kendal, Gorok Leher Korban Pakai Pisau 

Baca juga: Muncikari Gadis Kembar di Jepara per Hari Raup Jutaan Rupiah, Ungkap Alasan Korban Mau Open BO

Baca juga: Isi Eksepsi Kuasa Hukum Guru Supriyani, Sebut Sejumlah Kejanggalan, Bukti Ada Rekayasa