Popda Jateng 2024
Atlet Wonogiri Hanya Ikut Ekshibisi Popda, Disporapar Jateng Sebut Pendaftaran Tak Sesuai Prosedur
Sebanyak 107 atlet dan official dari kontingen Kabupaten Wonogiri yang disiapkan untuk ajang Popda Jateng 2024 tingkat SD dan SMP
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNNJATENG.COM, SEMARANG -- Sebanyak 107 atlet dan official dari kontingen Kabupaten Wonogiri yang disiapkan untuk ajang Popda Jateng 2024 tingkat SD dan SMP di Semarang pada 5-7 November terpaksa gigit jari karena dinyatakan gagal tampil pada ajang bergengsi tingkat pelajar tersebut.
Hal ini karena pendaftaran kontingen Wonogiri tidak sesuai prosedur administrasi, yakni seharusnya data para atlet dan official terinput di website Simpora Jateng, yakni aplikasi pendaftaran Popda Jateng milik Disporapar Jateng.
Kepala Disporapar Jateng, Agung Hariyadi, mengungkapkan, Kabupaten Wonogiri tidak memenuhi ketentuan teknis pendaftaran. Bahkan, kata Agung, pihak Disporapar Jateng sudah mengingatkan terkait pendaftaran berkali-kali. Atas situasi yang cukup konyol itu, atlet kontingen Wonogiri tidak bisa meraih medali atau mendapat gelar juara pada Popda 2024 ini.
Agung menyebut, pihaknya tetap memberikan jalan keluar kepada atlet Wonogiri dengan mengikuti kategori ekshibisi pada Popda Jateng 2024 ini.
Beberapa cabor yang tetap diikuti kontingen Wonogiri di antaranya panahan, pencak silat, renang, wushu, dan atletik.
“Kabupaten Wonogiri tidak menjadi peserta atau kontingen Popda SD/SMP 2024 karena tidak mendaftar sesuai dengan ketentuan Juknis, namun kita berikan kesempatan kepada atlet untuk ikut sebagai peserta. Istilahnya, ekshibisi,” ungkap Agung, Rabu (6/11).
Lebih lanjut dirinya menyebut, meski tidak resmi menjadi peserta, hasil dari ekshibisi ini tetap akan diperhitungkan.
Agung menambahkan, hasil ekshibisi bisa menjadi acuan dalam seleksi Popnas atau kompetisi terbuka lainnya, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Diperhitungkan kemampuannya atau hasilnya dicatat oleh Pengprov untuk berpeluang mengikuti seleksi Popnas atau kejuaraan open tingkat nasional atau provinsi," tambahnya.
Terpisah, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, ada kesalahan teknis yang dilakukan staf Disporapar Wonogiri saat proses pendaftaran.
“Ada pengakuan bahwa mereka lupa (telat mendaftarkan atlet). Saya tidak bisa menerima alasan itu. Ini menunjukkan bahwa fungsi kontrol tidak berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Joko menjelaskan, akibat dari kelalaian itu, dari enam cabor yang tetap ikut bertanding, para atletnya hanya bisa melalukan pertandingan kualifikasi dan tidak bisa ikut pertandingan eliminasi. Pertandingan kualifikasi itu berarti hanya sampai pada tahap penyisihan.
''Sekalipun skornya tinggi atau menang, tetap selesai. Ini bukan pertandingan. Coba bayangkan," katanya. (arl)
Baca juga: Prakiraan Cuaca Cilacap Kamis 7 November 2024, Akan Cerah Sepanjang Hari
Baca juga: Kebakaran Cilacap : Sebuah Warung Terbakar, Tiga Orang Alami Luka
Baca juga: Kurangnya Daya Beli Masyarakat Hambat Ekspansi Bisnis UMKM
Baca juga: Amran: Lapor Kalau Dihalangi, Mentan Pastikan KTP Gantikan Kartu Tani untuk Tebus Pupuk Bersubsidi
| Popda Jateng 2024: Surakarta Kuasai Tingkat SD, Semarang Unggul di SMP |
|
|---|
| Banjarnegara Juara Umum Atletik Popda Jateng 2024, Salatiga dan Solo Gigit Jari! |
|
|---|
| Prestasi Wushu Jateng di PON Aceh-SUmut 2024, Ini Dampaknya di Popda 2024 |
|
|---|
| Alasan 107 Atlet Gagal Tampil di Popda Jateng, Gegara Staf Disporapar Wonogiri Lupa Daftar |
|
|---|
| Kota Semarang Raih Juara Umum Popda Jateng 2024 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.