Unsoed
Kolaborasi Unsoed dan Unwiku Pada Program Kosabangsa
Tim Pendamping dari Unsoed dan Unwiku bekerjasama mengadakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan produksi kapulaga dan gula semut.
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Desa sambirata yang berada di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas merupakan penghasil kapulaga dan gula semut.
Dalam upaya mengoptimalkan kapulaga dan kualitas produk gula semut, Tim Pendamping dari Unsoed (unsoed.ac.id) dan Tim Pelaksana dari Unwiku bekerjasama mengadakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani kapulaga dan perajin gula semut melalui Program Kosabangsa.
Tim Pendamping dari Unsoed yang terdiri dari Prof hery Winarsih, Dr. apt. Eka Prasasti Nur R, Dr. Hidayah Dwiyanti dengan Tim Pelaksana Dr. Isnaeni Rokhayati, Oti Kusumaningsih, M.Si. dan Tri Watiningsih, M.T bekerjasama dalam melaksanakan Program Kosabangsa.
Baca juga: Seminar Daring Pawiyatan Kelima Hadirkan Kolaborasi Seni dan Teknologi di Unsoed
Program ini disambut baik oleh petani kapulaga dan perajin gula kelapa dan didukung oleh pemerintah Desa Sambirata.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Desa Sambirata, yang dalam sambutannya berharap agar pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Pelatihan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 oktober 2024.
Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan sosialisasi tentang produk tepung kapulaga, minyak atsiri kapulaga dan produk gula semut yang berkualitas, yang menghadirkan 3 narasumber yaitu Tim Pendamping dari Unsoed.
Prof Hery Winarsih menyampaikan pembuatan tepung kapulaga sebagai bahan pembuatan minuman rempah.
Sisa hasil pemilahan kapulaga yang sudah tidak dimanfaatkan dapat disuling dan diambil minyak atsirinya disampaikan oleh Dr. apt. Eka Prasasti Nur R.,
Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil panen kapulaga. Dr. Hidayah Dwiyanti memberikan tentang tahapan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas gula semut.
“Meskipun pembuatan gula semut terlihat sederhana, ada tahapan penting yang harus dipahami untuk menghasilkan produk gula semut yang layak jual dan sesuai permintaan pasar, kata Prof Hery Winarsih.
Baca juga: Tim FEB Unsoed Berjaya di Indonesia Accounting Challenge 2024
Dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, diharapkan pengrajin dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan produk baru dan nilai ekonomi dari kapulaga dan gula semut.
Pemerintah Desa Sambirata dan LPPM Unsoed berkomitmen untuk terus mendukung petani kapulaga dan perajin gula semut hingga tahun depan. (*)
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia
Mahasiswa Unsoed dan Petani Desa Serang Ubah Limbah Kotoran Kambing Jadi Pupuk Organik |
![]() |
---|
Mahasiswa Unsoed Dorong KWT Seroja Serang Kembangkan Produk Turunan Stroberi Bernilai Ekonomi Tinggi |
![]() |
---|
Mahasiswa Profesi Apoteker Unsoed Ajak Siswa SMP Karanglewas Cegah Maag dan GERD |
![]() |
---|
Dosen UNSOED Beri Pendampingan Pertanian Konservasi di Wilayah Perbukitan Desa Wanatirta |
![]() |
---|
Terbang Tinggi dengan GARUDA: Revolusi Digital untuk Kampus Unggul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.