Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tegal

Pangdam lV/Diponegoro Resmikan Jembatan Gantung Merah Putih di Desa Wanasari dan Desa Cenggini Tegal

Pangdam lV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi meresmikan jembatan gantung Merah Putih di Desa Wanasari, Kecamatan Margasari.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/ Desta Leila Kartika
Pangdam lV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi bersama isteri, saat mencoba melewati jembatan gantung Merah Putih di Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal setelah diresmikan, pada Kamis (14/11/2024). 


Akses ke sekolah, berjualan, ketika ada warga yang sakit juga bisa segera ditangani atau dibawa ke rumah sakit karena akses lebih mudah. 


"Di Jawa Tengah saya sudah menyelesaikan 7 jembatan gantung Merah Putih. Namun ada dua jembatan gantung yang masih dalam proses yaitu di Kabupaten Pemalang dan Cilacap, sehingga nantinya ada 9 jembatan gantung Merah Putih. Kenapa diberi nama Merah Putih karena sebagai lambang kesatuan negara Republik Indonesia," ungkapnya. 


Tambahan informasi, Jembatan merah putih di Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal memiliki panjang sekitar 56 meter dengan lebar 1,6 meter. 


Sedangkan Jembatan Merah Putih di Desa Cenggini, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, memiliki panjang sekitar 100 meter. 


"Lewat pembangunan jembatan gantung Merah Putih ini saya juga ingin berpesan kepada masyarakat untuk saling gotong royong. Baik Tentara, Polisi, masyarakat dan aparat lainnya harus saling membantu. Pesan selanjutnya, tolong setelah peresmian pelihara, rawat, jaga jembatan gantung Merah Putih ini sehingga pemakaiannya bisa tahan lama," pesan Mayjen TNI Deddy Suryadi. 


Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud, bercerita dirinya masih mengingat pada Juli 2024 lalu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi berkenan melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan. 


Momen bersejarah tersebut menjadi titik awal pembangunan infrastruktur yang diresmikan kali ini. 


Jembatan Merah Putih dibangun dengan standar konstruksi yang tinggi, mengutamakan aspek keamanan dan ketahanan terhadap berbagai kondisi cuaca.


Proses pembangunannya melibatkan kolaborasi yang erat antara TNI, kontraktor profesional, dan partisipasi aktif masyarakat setempat.


"Kepada seluruh masyarakat, saya mengajak untuk bersama-sama menjaga dan merawat jembatan ini. Jembatan Merah Putih bukan hanya sebagai prasarana penghubung, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kerja sama yang harus kita jaga bersama," ujar Amir Makhmud. 


Diterangkan Amir Makhmud, keberadaan jembatan gantung Merah Putih memberikan berbagai manfaat strategis, di antaranya mempersingkat waktu tempuh antar Desa Wanasari dan Desa Dukuhtengah Kecamatan Margasari. 


Selain itu, membuka akses yang lebih mudah bagi hasil pertanian kedua desa, meningkatkan mobilitas siswa yang bersekolah di kedua desa, memperkuat interaksi sosial dan persaudaraan antar warga, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kemudahan distribusi barang dan jasa. 


Pembangunan jembatan ini merupakan bukti nyata bahwa ketika TNI dan rakyat bersatu, tidak ada tantangan yang tidak bisa diatasi bersama. 


"Semoga Jembatan Merah Putih ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat, dan menjadi inspirasi bagi pembangunan infrastruktur serupa di wilayah lain," harap Amir. 


Dalam sambutannya, Kepala Desa Wanasari Sriyadi, mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Pangdam lV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi dan Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Suratman, karena sudah memfasilitasi dan mewujudkan keinginan warga memiliki jembatan untuk kemudahan akses sehari-hari. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved