Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Viral Pekerja Asing PT KRI Tenteng Gunting, Lukai 3 Warga Blora yang Protes Polusi Udara

Viral di media sosial bentrok antar pekerja asing di PT KRI yang terletak di Desa Kajar, Gunem Rembang dengan warga Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Istimewa
Tangkap layar video viral pekerja asing PT KRI yang menenteng gunting 

TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Viral di media sosial bentrok antar pekerja asing di PT KRI yang terletak di Desa Kajar, Gunem Rembang dengan warga Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

Dalam rekaman video amatir menunjukan seorang pekerja warga negara asing yang sedang emosi, berjalan dengan memegang gunting.

Dari hal itu berdampak kepada tiga orang warga Blora terluka.

Satu tertusuk gunting dibagian perut, satu orang tergores pada bagian pelipis, dan satu orang lainnya di belakang kepala.

Baca juga: Pilu Bocah Kelas 1 SD Ditemukan Tewas, Diduga Dirudapaksa dan Dianiaya, Sekolah Sampai Diliburkan

Berdasarkan informasi yang di terima Tribunjateng, awal mula kejadian itu dari warga yang protes terhadap aktivitas PT KRI.

Karena asap dari produksi yang sampai ke pemukiman.

"Warga itu datang untuk protes, karena polusi udara dari aktivitas di pabrik itu. Bikin dada sesak dan ga enak," ucap Suwoto kepala Desa Jurangjero saat mendampingi warganya yang sedang dimintai keterangan di Polres Rembang, Jumat (15/11/2024).

Saat warga mendatangi lokasi tersebut, sempat ada cekcok antara warga desa dan pekerja asing. Sehingga terjadi tiga orang warga desa yang terluka.

Akibatnya, beberapa warga kembali ke desa untuk mengajak sekitar seratusan orang untuk mendatangi kembali perusahaan tersebut.

Tak berselang lama, terjadi aksi pelemparan dan perusakan di lokasi kejadian sehingga menyebabkan kaca-kaca diarea kantor pencah juga kaca mobil.

"Setahu saya dulu sudah pernah disegel pemerintahan, kemudian kok masih beroperasi. Awalnya saat didatangi ngakunya uji coba, tapi ujicoba sudah setahun terakhir dan muat bahan tambang berton-ton," ujarnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memanggil beberapa pelaku pengeroyokan serta pihak dari perusahaan untuk dimintai keterangan.(Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved