Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilu Bocah Kelas 1 SD Ditemukan Tewas, Diduga Dirudapaksa dan Dianiaya, Sekolah Sampai Diliburkan

Nasib bocah kelas 1 SD ini sungguh memilukan. Ia ditemukan meninggal dunia dan diduga juga jadi korban pemerkosaan

Editor: muslimah
Kolase Tribunnews.com
(Kanan) Korban siswi kelas 1 SD di Banyuwangi, MI yang diduga mendapat kekerasan seksual dan fisik hingga meninggal dunia dan (Kiri) Lokasi TKP penemuan jasad korban.  

TRIBUNJATENG.COM, Banyuwangi– Nasib bocah kelas 1 SD ini sungguh memilukan. Ia ditemukan meninggal dunia dan diduga juga jadi korban pemerkosaan.

Siiswi SD tersebut berinisial CNA (7). Ia beasal dari Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Selain dirudapaksa, CNA juga diduga mengalami  penganiayaan.

Baca juga: Daftar Daerah di Jateng yang Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin 15-16 November 2024

Penemuan ini mengejutkan warga dan pihak sekolah, mengingat CNA dikenal sebagai sosok yang cerdas dan ceria.

CNA dilaporkan hilang setelah tidak kunjung pulang dari sekolah pada Rabu, 13 November 2024.

Orangtuanya yang curiga kemudian menghubungi pihak sekolah dan menemukan bahwa CNA telah meninggalkan sekolah tepat waktu.

"Setelah itu, orangtua dan guru mencari keberadaan korban bersama-sama," ungkap Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata.

Korban akhirnya ditemukan tergeletak telentang sekitar 200 meter dari rumahnya, di area kebun yang sepi.

Kondisi korbanmemprihatinkan, celana dalamnya terpelorot dan kepalanya berdarah.

Kenangan di Sekolah
 
Kepala Sekolah, Heru Prayitno, mengenang CNA sebagai siswa yang rajin, berprestasi, dan tidak terlibat masalah.

"Korban ini dikenal anak yang ceria, cerdas, dan hadirnya di sekolah selalu paling awal, paling tertib," ujarnya.

CNA baru masuk sekolah pada Juli 2024 dan selama lima bulan bersekolah, ia menunjukkan kemampuan akademik yang baik dibandingkan teman-temannya.

Sebagai ungkapan bela sungkawa, pihak sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar selama sehari pada 14 November 2024.

Para guru dan staf diminta untuk datang ke rumah duka guna membantu memulihkan trauma yang dialami keluarga korban.

Heru Prayitno berharap pihak berwajib dapat mengungkap tuntas tragedi memilukan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved