Pilkada Blora 2024, Paslon Asri Janji Tingkatkan Jumlah Beasiswa hingga Kesejahteraan Guru

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pasangan Calon Bupati Blora nomor urut 1, Arief Rohman dan Sri Setyorini (Asri) bakal tingkatkan jumlah beasiswa hingga perhatikan kesejahteraan guru di Blora.

Itu juga disampaikan mereka saat debat kedua yang digelar di Hotel Kyriad Arra Cepu, Kabupaten Blora, Minggu (17/11/2024).

Calon Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan bakal meningkatkan jumlah beasiswa yang ada di Blora.

Baca juga: Visi Misi Calon Bupati Blora Arief Rohman: Wujudkan SDM Unggul hingga Perhatian ke Disabilitas 

Baca juga: Paparkan Visi Misi saat Debat Kedua, Cabup Abu Nafi Soroti Toleransi Beragama di Blora

Pasalnya, sebagai calon petahana, Arief Rohman menyebut bahwa selama 3,5 tahun menjabat Bupati Blora nominal untuk beasiswa di sektor pendidikan mencapai miliaran rupiah.

"Alhamdulillah selama 3,5 kami memimpin, sudah ada beasiswa yang nilainya hampir Rp4,3 miliar,"

"Ke depan tentu kami perlu meningkatkan jumlah beasiswa."

"Ini beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu, akan terus kami berikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Arief menerangkan jika ke depan bakal memperhatikan dari sisi pendidik atau guru.

"Untuk tenaga pendidik, Alhamdulillah Blora ini sebagai salah satu kabupaten yang mengangkat PPPK yang paling besar,"

"PPPK sekarang di sektor pendidikan ini hampir 3 ribu, tidak semua daerah berani meningkatkan kesejahteraan guru melalui pengangkatan PPPK ini," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Endorse Cabup Cawabup Blora Petahana, Beri Pesan Khusus Ini

Baca juga: Membanggakan, Desa Wisata Bangowan Blora Raih Juara II ADWI 2024 Kategori Desa Wisata Rintisan

Arief berkomitmen bakal mengupayakan agar guru yang masih honorer ke depan bakal diperjuangkan untuk diangkat PPPK.

"Ke depan guru honorer yang masih tersisa akan kami habiskan."

"Dalam arti semua akan kami angkat menjadi PPPK," jelasnya.

Selain itu, Arief Rohman bakal memperhatikan kesejahteraan guru-guru swasta, terutama seperti yang ada di bawah naungan Kementerian Agama.

"Termasuk guru-guru swasta di bawah Kementerian Agama, kami dapat masukan agar diberi semacam insentif dari pemerintah daerah karena kuncinya adalah bagaiman SDM guru ini akan bisa dinaikkan," jelasnya.