Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Monev BBPOM Semarang: Keamanan Pangan dan Makan Siang Bergizi Jadi Fokus Tahun 2025

BBPOM di Semarang menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD).

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) yang telah dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota. Dalam kegiatan ini, BBPOM mengundang desa-desa yang menunjukkan progres signifikan terkait program dari tahun 2023 hingga 2024, berlangsung di Novotel Semarang, Kamis (21/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) yang telah dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota.

Dalam kegiatan ini, BBPOM mengundang desa-desa yang menunjukkan progres signifikan terkait program dari tahun 2023 hingga 2024, berlangsung di Novotel Semarang, Kamis (21/11/2024).

"Ini adalah rangkaian terakhir kaitannya dengan program keamanan pangan, khususnya desa pangan aman yang dari tahun 2024 awal sudah dilakukan advokasi, intervensi, dan terkahir kami lakukan monitoring dan evaluasi," kata Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya di sela kegiatan.

Baca juga: BBPOM Semarang Lalui Tahap Uji Publik Keterbukaan Informasi, Optimistis Peroleh Predikat Informatif

Kegiatan ini memberikan penghargaan kepada tiga desa terbaik di Jawa Tengah, yaitu Kedungjati, Kenteng, dan Wonorejo. 

Ketiga desa tersebut berhasil memenuhi syarat serta menunjukkan inovasi dan kemajuan terkait keamanan pangan.

"Alhamdulillah dari penilaian, sudah kami temukan tiga desa terbaik yang memang memenuhi persyaratan sekaligus ada progres dan inovasi-inovasi yang dibangun sendiri mulai dari kepala desa, kader, maupun dari perangkat desanya," katanya di sela kegiatan.

Lintang melanjutkan, salah satu fokus utama dalam monitoring dan evaluasi ini adalah memastikan keberlanjutan program. 

Berjalannya program ini diharapkan tidak hanya bergantung pada dukungan BBPOM, tetapi juga dapat direplikasi secara mandiri oleh desa-desa lainnya.

Oleh karena itu, Lintang menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, desa, dan kader masyarakat.

"Tahun 2025 nanti, tantangan terkait keamanan pangan akan semakin tinggi. Program Makan Siang Bergizi menjadi salah satu fokus kita untuk membangun kesadaran akan pentingnya keamanan pangan,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, untuk mendukung program pemerintah tersebut, BBPOM di Semarang berencana untuk meluncurkan lebih banyak program terkait desa pangan aman, dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Puskesmas dalam pengawasan keamanan pangan.

“Kami juga akan melibatkan kampus dan akademisi untuk turun langsung ke desa melaksanakan program,” imbuhnya.

Kegiatan Monev ini dibuka langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar.

Baca juga: BBPOM Semarang Raih Nilai Memuaskan dalam Verifikasi Keterbukaan Informasi Publik

Yunita mengungkapkan apresiasi atas upaya yang dilakukan BPOM dalam menjaga keamanan pangan melalui program Gerakan Keamanan Pangan Desa.

Ia menekankan peran kepala desa yang didukung oleh kader-kader, untuk turut meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Kemudian dengan Balai POM memberikan apresiasi kepada desa tersebut, tentu itu memberikan motivasi untuk bisa direplikasi desa lain. Ini harus kita dorong ke masyarakat dan tentu saja masyarakat harus sadar bahwa pangan harus aman," terangnya. (Adv)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved