Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi

Kejanggalan Keterangan Tersangka dan Saksi Kasus Pelajar Ditembak Mati Polisi Semarang

Kepolisan kembali menggelar konferensi pers terkait kasus tewasnya pelajar Semarang GRO (17) yang ditembak Aipda Robig Zaenudin (38)

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies

Kombes Irwan mengatakan, mengambil beberapa rekaman CCTV  di depan masjid Al-Amin Bambankerep Ngaliyan dan depan minimarket seberang masjid.

"(rekaman) menunjukkan kejar-kejaran. Semua alat bukti ini kemudian akan kami rangkai untuk mengkonstruksikan alat bukti," terangnya.

Dia melanjutkan, ketika tawuran antar dua gangster ini berpapasan dengan anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang atas nama Aipda Robig Zaenudin.

"Terkait dengan tindakan Robig ketika berpapasan dengan grup gangster yang bertikai ini, penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jateng," terangnya.

Penembakan ini, kata Irwan, ada rekaman video yang terekam CCTV. "Ada bukti videonya," katanya. Akan tetapi, dia enggan menunjukannya.

Dia hanya menjelaskan, anggotanya menembak korban sebanyak tiga orang dengan dua kali tembakan.

Tembakan pertama mengenai almarhum GRO di bagian pinggul kanan. Kemudian tembakan kedua mengenai SA dan AD.

"SA dan AD itu satu peluru. Jadi  tembakan menyerempet badan korban pertama dan kedua. Jadi dari samping," tuturnya Irwan sembari memperagakan posisi tangan SA yang merangkul tubuh DA dari arah belakang.

Saksi Baru

Selain menyodorkan bukti-bukti tersebut, Irwan mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi dalam peristiwa ini. Di antara belasan saksi tersebut, ada empat saksi baru yang dihadirkan dalam konferensi pers.

Saksi-saksi yang dihadirkan polisi antara lain AI dan FE. AI mengaku, tidak mengenal korban GRO. Namun, sudah diajak tawuran.

"Saya diajak tawuran GRO, Saya bilang tidak mau. Diajak secara langsung di rumahnya FB," katanya.

Setelah menolak diajak tawuran, AI sudah disuruh GRO mengambil corbek atau celurit panjang.

"GRO bilang tolong ambilkan corbek  di lantai 2 lalu saya kasihkan ke GRO lalu saya pulang," jelasnya.

AD mengaku sebagai warga Jrakah jadi tidak mengenal korban GRO secara detail. Sebab, baru bertemu dua kali dengan korban.
"Saya kenalnya SA (teman GRO)," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved