Berita Kudus
Pengolahan Sampah Semar Hijau di Kudus Ciptakan Peluang Ekonomi dari Masalah
Segelintir warga peduli terhadap lingkungan tergabung dalam Karangturana Bahurekso mampu menyulap sebuah masalah lingkungan menjadi peluang ekonomi.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
Hasil dari penjualan digunakan untuk kebutuhan operasional karangtaruna agar tetap produktif setiap hari.
"Keterbatasan alat masih sederhana, jadi belum bisa mendaur ulang secara massal. Inginnya bisa merambah ke desa sekitar, atau minimal bisa ditiru oleh desa-desa lain. Barangkali kegiatan sederhana kami bisa diterapkan di skala yang lebih luas," harap dia.
Manfaatkan Pupuk Kompos Untuk Pembibitan Tanaman
Pupuk kompos yang dihasilkan dari daur ulang sampah organik digunakan untuk pengembangan pembibitan di rumah proklim desa setempat.
Meliputi pembibitan jenis tanaman sayur seperti cabai, tomat, aneka ragam sayuran, tanaman bunga, dan juga pembibitan tanaman keras untuk kebutuhan pengijauan dan konservasi alam.
Sebagian kompos lainnya bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar cuma-cuma bagi yang membutuhkan.
Supaya masyarakat juga ikut merasakan hasil dari upaya memilah sampah dari rumah.
Rencananya, Karang Taruna Bahurekso Desa Sidorekso diproyeksikan menerima bantuan TPS 3R dari kementerian berupa gedung atau gudang pengolahan sampah, alat pencacah plastik, alat press plastik, mesin komposis, dan satu unit Bentor.
Nantinya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di Desa Sidorekso dan sekitarnya.
Serta memunculkan kreasi dan inovasi lain dalam pengolahan sampah menjadi produk-produk bernilai jual.
Siswanto juga berharap kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah terus meningkat dan meluas.
Baca juga: Gandeng Svarnaloka, Pemkot Semarang Kelola Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot
Bertujuan agar program positif pengolahan sampah oleh Karangtaruna Bahurekso diikuti kelompok-kelompok kecil lainnya di Kabupaten Kudus.
Untuk menggerakkan kepedulian bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakat, juga pihak-pihak terkait yang konsern di bidang kepedulian lingkungan dan alam, seperti halnya Bakti Lingkungan Djarum Foundation.
"Kami siap jadi pilot project desa-desa lain dalam hal penanganan sampah di Kudus. Kedala kami masih belum punya gudang sebagai tempat penampungan sementara sampah saat musim hujan. Karena sampah yang mau didiaur ulang menjadi BBM harus dalam keadaan kering. Tapi Alhamdulillah sampah produksi masyarakat Desa Sidorekso sudah habis di tingkat desa, hanya sebagian kecil saja sampah yang tidak bisa kami olah dibuang ke TPA," jelas dia. (Sam)
Hari Jadi ke-476 Kudus Angkat Tema Harmoni dalam Toleransi, Sam'ani: Perbedaan Itu Ketetapan Tuhan |
![]() |
---|
Menpora Erick Thohir Diminta Perbanyak Kompetisi Olahraga Pendongkrak Nama Indonesia |
![]() |
---|
Sebuah Pelana Kuda dan Mata Air Abadi: Memahami Tradisi Guyang Cekatak, Pengingat Jasa Sunan Muria |
![]() |
---|
"Sepi Pembeli" Keluh Pedagang Blok Barat Terminal Bakalan Krapyak Kudus |
![]() |
---|
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.