Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Kisah Teguh Wijaya Pemuda Pati Kembali Rintis Usaha Cuci Sepatu 'Markas Clean' Bersama BRI

Jasa cuci sepatu menjadi penolong di tengah kesibukan para pekerja atau pelajar yang tak sempat membersihkan sepatunya.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribunjateng/Like Adelia
Teguh Wijaya (29) owner Markas Clean Pati saat ditemui pada Kamis (28/11/2024) 

TRIBUNJATENG.COM - Jasa cuci sepatu menjadi penolong di tengah kesibukan para pekerja atau pelajar yang tak sempat membersihkan sepatunya.

Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pemuda Pati, Jawa Tengah bernama Teguh Wijaya (29). 

Pemuda asal Desa Wonorejo, RT:2 RW: 3 Tlogowungu ini merintis jasa cuci sepatu bernama Markas Clean yang beralamat di Komplek Ruko Pasar Godi, Jalan Pati-Tayu nomor 111, Pati, Jawa Tengah.

Sebelumnya, pemuda lulusan S-1 Desain Komunikasi Visual tersebut sudah pernah membuka jasa cuci dan repair sepatu di Kota Pati pada tahun 2020 bersama temannya. 

Namun karena ada perbedaan pendapat, Teguh memutuskan untuk hengkang dari usaha yang sudah cukup dikenal masyarakat itu.

Tak ingin terpuruk, Teguh membuka kembali jasa cuci sepatu dengan nama Markas Clean pada Februari 2022.

Akan tetapi karena keterbatasan modal, Teguh melalukan semua pekerjaannya di rumah. 

Ia mulai mempromosikan usaha kecilnya melalui media sosial.

“Markas Clean sebenarnya baru buka bulan Februari 2022. Itupun tidak langsung di ruko tengah kota seperti ini. Saya buka di rumah. Promosiin di Instagram, Facebook dan Whatsapp. Pelanggan awalnya customer-customer lama,” ucap Teguh saat ditemui Tribunjateng.com pada Kamis (28/11/2024).

UMKM markas clean Pati
Teguh Wijaya (29) sedang mengerjakan proses cuci sepatu di ruko Markas Clean, Komplek Pasar Godi Jalan Raya Pati-Tayu no 111, Kamis (28/11/2024)

Meskipun cukup lumayan, Teguh merasa usahanya tidak akan bisa berkembang jika ia terus melakukan di rumah. 

Namun sayangnya, dirinya sempat mengalami kesulitan modal karena tabungannya sudah dialihkan untuk modal bisnis thrifting. 

“Sebenarnya pelanggan tetap ada jika di rumah, tapi kendala jarak jika ada customer harus mengantar ke rumah saya. Akhirnya calon customer tidak jadi karena jauh. Dari situ saya berfikir, berarti saya harus buka di tengah kota. Agar bisa mendapat customer jarak. Sayangnya waktu itu saya terkenda modal,” lanjutnya.

Ia pun sempat kebingungan untuk mendapatkan modal guna meningkatkan usahanya.

Setelah mencari tahu tentang info pinjaman modal, Teguh akhirnya memutusan untuk mengajukan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

UMKM markas clean Pati 2
Proses cuci sepatu di Markas Clean Pati, Kamis (28/11/2024)

Ia memilih mengajukan KUR BRI karena prosesnya yang mudah, karena sebelumnya dirinya juga sudah pernah mengambil pinjaman KUR BRI untuk usaha pertamanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved