Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PDIP Pecat Effendi Simbolon

Alasan Serius PDIP Pecat Effendi Simbolon: Diam-diam Berkomunikasi dengan Jokowi Persoalan Pilkada

Alasan lain pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP dikarenakan berkomunikasi dengan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan Pilkada.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Effendi Simbolon. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Alasan lain buntut dari pemecatan Effendi Simbolon sebagai kader PDI Perjuangan tak semata- mata melawan keputusan partai pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dia disebutkan secara diam- diam telah berkomunikasi intensif dengan Presiden ketujuh Joko Widodo berkaitan dengan Pilkada 2024.

Hal tersebut yang kemudian membuat DPP PDIP tak bisa berdiam diri dan mengambil langkah tegas dengan pemecatan terhadap yang bersangkutan.

Baca juga: Ketika Pesan Whatsapp WA Effendi Simbolon Tak Direspon KSAD Jenderal TNI Dudung

Baca juga: Relawan Jokowi Kritik PDIP, Jangan Buruk Muka Cermin Dibelah

Juru Bicara PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro menegaskan, Effendi Simbolon dipecat dari keanggotaan partai banteng bukan hanya karena mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil-Suswono, pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Alasan lain pemecatan tersebut karena Effendi Simbolon berkomunikasi dengan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan Pilkada.

“Effendi Simbolon ini bertemu dan berkomunikasi dengan Jokowi."

"Ini beda persoalan kalau dengan yang lain-lain, tokoh politik yang lain."

"Tetapi ini bertemu dengan Jokowi."

"Sebelum kemudian mengambil suatu langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai,” ujar Aryo Seno seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (1/12/2024).

Aryo Seno Bagaskoro menerangkan, PDIP menganggap Effendi Simbolon sudah berkongkalikong dengan Jokowi, sampai akhirnya tak lagi tegak lurus dengan keputusan partai.

Atas dasar itu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut langsung mengambil sikap tegas dengan melakukan pemecatan.

“Maka, pada saat Effendi Simbolon melakukan suatu langkah politik yang berkongkalikong, komunikasi dengan Jokowi, ini suatu hal yang tentu saja tidak bisa dikompromi, tidak bisa ditoleransi oleh partai,” kata Aryo Seno. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (YouTube/ PDI Perjuangan)

Baca juga: RESPON Santai Jokowi Soal Andika-Hendi Jago PDIP Kalah di Jateng: Saya Enggak Ngapa-ngapain

Baca juga: Pengamat Sebut Mesin Politik Jokowi Menggerus Dominasi PDIP di Jateng, Luthfi Sowan ke Solo

Menurut Aryo Seno, jajaran PDIP sangat mungkin mengambil upaya klarifikasi terlebih dahulu, apabila Effendi Simbolon hanya bertemu dan berkomunikasi dengan tokoh politik selain Jokowi. 

“Jadi kalau dengan yang lain-lain, tentu partai masih kemudian akan melakukan suatu proses mediasi."

"Tetapi kalau bicaranya hari ini dengan Jokowi, prinsipnya tegas, ini yang diambil oleh partai,” tutur Aryo Seno.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pernyataan Aryo Seno.

Menurut dia, Effendi Simbolon tidak akan langsung dipecat apabila bertemu tokoh politik lain semisalnya Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi maksudnya, kalau ketemu Prabowo Subianto enggak apa-apa, kira-kira seperti itu,” kata Hasto Kristiyanto.

Diberitakan sebelumnya, PDIP resmi memecat kadernya, Effendi Simbolon dari keanggotaan partai.

Pemberhentian ini buntut keputusan Effendi Simbolon mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, tindakan Effendi Simbolon melanggar kode etik dan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

“Benar, yang bersangkutan (Effendi Simbolon) sudah dipecat dari partai."

"Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin, dan AD/ART partai," kata Djarot.

Baca juga: Megawati Marah PDIP Kalah di Jawa Tengah

Baca juga: Gerindra Tanggapi Kesewotan PDIP Soal Sayembara Rp8 M: "Urus Dulu Harun Masiku"

Melalui Kompas.com pun telah menghubungi Effendi Simbolon untuk meminta tanggapannya terkait pemecatan dirinya dari DPR RI pada Sabtu (29/11/2024).

Namun, Effendi Simbolon hanya mengirimkan gambar Paus Fransiskus bertuliskan “semoga tuhan berkati” melalui aplikasi pesan singkat.

Kompas.com pun kembali meminta keterangan Effendi terkait tanggapannya atas pemecatan itu.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, Effendi Simbolon tak juga memberikan tanggapannya.

Dalam surat pemberhentian Effendi Simbolon, PDIP memberikan sanksi pemecatan karena kadernya itu melanggar instruksi DPP partai terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.

Diketahui, PDIP mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.

Namun, Effendi Simbolon justru mendukung kandidat dari partai lain yang menjadi lawan dari Pramono-Rano.

“Bahwa sesungguhnya sikap, tindakan, dan perbuatan Effendi Muara Sakti Simbolon adalah pembangkangan terhadap ketentuan keputusan dan garis kebijakan partai."

"Yang merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat,” isi surat tersebut, Minggu (1/12/2024).

Atas dasar itu, PDIP memutuskan untuk memecat Effendi terhitung sejak surat diterbitkan pada 28 November 2024.

Surat pemecatan itu ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

PDIP juga secara tegas melarang Effendi Simbolon untuk melakukan kegiatan ataupun menduduki jabatan yang mengatasnamakan partai. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P: Effendi Simbolon Dipecat karena Kongkalikong dengan Jokowi Dukung RK-Suswono"

Baca juga: Korban Pilkada, 2 Makam Pasutri Dibongkar Karena Anak Mendiang Beda Pilihan

Baca juga: Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Blora Kritik Aturan Penebusan Pupuk Subsidi yang Berubah-ubah

Baca juga: Tahun Depan, Pemkab Kudus akan Bangun Perpustakaan Senilai Rp 10,6 Miliar

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Pelajar SMK Saat COD Iphone Ternyata Pengangguran

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved