Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Pelajar, Peluru Masih Ada di Jasad Gamma Hingga Dikubur

Rapat dengar pendapat antara Polda Jateng dengan Komisi III DPR RI mengungkap adanya proyektil peluru yang masih bersarang .

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
kolase Twitter
Sederet prestasi siswa SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16) yang tewas ditembak mati polisi terungkap. Korban pernah harumkan nama sekolah tapi kini dituduh anggota gangster. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rapat dengar pendapat antara Polda Jateng dengan Komisi III DPR RI mengungkap adanya proyektil peluru yang masih bersarang di bawah usus korban penembakan polisi, Gamma atau GRO (17).

Peluru ini diletuskan Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Reserse Narkoba Polrestabes Semarang ke  arah pinggul Gamma saat menghadangnya di Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) sekira pukul 00.19 WIB. 

Polisi beralasan, peluru masih bersarang di tubuh korban karena keluarga menolak untuk proses autopsi. 

Baca juga: Kronologi Siswa SMK Semarang Ditembak Mati Polisi, Tak Ada Tawuran, Aipda Robig Menunggu di Lokasi

Baca juga: Tribuners Mau Dapat GoPay Hadiah Total Rp 500 Ribu? Buruan Simak di Sini Ya

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/12/2024).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/12/2024). (Tribun Jateng / Iwan Arifianto. )

"Mungkin ada permintaan dari pihak keluarga untuk tidak dilakukan autopsi. Dari penyidik menghargai hal tersebut," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kombes Pol Artanto, di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024).

Namun, polisi kemudian mengajukan permohonan untuk dilakukan ekshumasi terhadap jasad almarhum untuk keperluan penyidikan.

Termasuk untuk mengambil barang bukti peluru. Sebab, sebelumnya polisi sudah tahu bahwa peluru itu masih bersarang di tubuh korban.

"Kami menyakini bahwa proyektil peluru masih berada di tubuh korban. Oleh karena itu kami memohon utk keperluan penyidikan untuk dilakukan ekshumasi dan pihak keluarga mengizinkan," kata Artanto.

Artanto enggan menanggapi soal informasi peluru itu apakah sebelumnya sudah diberitahukan kepada keluarga. "Nanti bisa ditanyakan ke keluarga," katanya.

Hanya saja, pihaknya mengakui, ada jeda waktu lama untuk memberitahu keluarga paska kejadian penembakan karena kesulitan mengetahui identitas korban.

"Paska kejadian penembakan yang bersangkutan tidak ada identitas melekat di tubuhnya sehingga polisi mengalami kesulitan untuk mencari identitas. Baru ketahuan pada siang harinya," tutur Artanto.

Ketika sudah mengetahui alamat Gamma, polisi menyebut Gamma sebagai pelaku tawuran bukan penembakan. Hal ini dituturkan keluarga dari Gamma.

"Soal itu nanti kita lihat di persidangan kita jangan mengasumsikan," ungkap Artanto.

Begitupun soal pembuktian korban Gamma yang naik Vario merah dan memiliki senjata tajam, Artanto berkilah supaya melihatnya di persidangan.

"Nanti kita lihat di proses sidang nanti akan terbuka semua di sana," ucapnya.

Di samping itu, keluarga sebenarnya keberatan soal barang pribadi milik Gamma yang masih ditahan polisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved