Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ratusan Orang Meninggal dalam 2 Pekan, Ini Gejala Penyakit Misterius yang Mewabah di Kongo

Dalam kurun dua pekan, sedikitnya 143 orang meninggal dunia di Kongo. Penyebabnya adalah sebuah wabah penyakit yang masih misterius

Editor: muslimah
Shutterstock
Ilustrasi virus misterius. Akibat virus yang masih misterius ini, hanya dalam kurun dua pekan ratusan orang meninggal. 

TRIBUNJATENG.COM, KINSHASA - Dalam kurun dua pekan, sedikitnya 143 orang meninggal dunia di Kongo.

Penyebabnya adalah sebuah wabah penyakit yang masih misterius.

Pemerintah masih terus melakukan berbbagai upaya mencegah penyakit ini terus menyebar.

Selain itu juga menemukan penyebab pastinya.

Baca juga: Penjelasan Kapolrestabes Semarang yang Membuat Keluarga Gamma Kecewa: Kaya Sudah Disetel

Penyakit yang terdeteksi di wilayah barat daya Kongo itu disebut seperti flu.

Pihak berwenang mengatakan, kematian tersebut tercatat antara tanggal 10–25 November di zona kesehatan Panzi di provinsi Kwango.

Menteri Kesehatan Provinsi Kwango, Apollinaire Yumba, pada akhir pekan lalu membeberkan kepada wartawan, bahwa gejala-gejala yang muncul mencakup demam, sakit kepala, batuk dan anemia.

Wakil Gubernur Provinsi Kwango, Rémy Saki pada Selasa (3/12/2024) mengatakan kepada Associated Press, bahwa antara 67 hingga 143 orang telah meninggal.

“Sebuah tim ahli epidemiologi diharapkan berada di wilayah tersebut untuk mengambil sampel dan mengidentifikasi masalahnya,” tambahnya.

Yumba menyarankan penduduk untuk berhati-hati dan menahan diri melakukan kontak dengan tubuh korban yang meninggal untuk menghindari kontaminasi atau perebakan.

Dia meminta mitra-mitra nasional dan internasional untuk mengirimkan pasokan medis guna menangani krisis kesehatan ini.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya melaporkan Kongo dilanda wabah mpox, di mana lebih dari 47.000 kasus yang dicurigai dan lebih dari 1.000 orang telah meninggal dunia.

Menurut seorang karyawan organisasi yang tak bisa disebut namanya, WHO menyadari adanya penyakit yang belum teridentifikasi ini dan memiliki tim di lapangan yang bekerja sama dengan layanan kesehatan setempat untuk mengumpulkan sampel.  (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved