Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi

Penjelasan Kapolrestabes Semarang yang Membuat Keluarga Gamma Kecewa: Kaya Sudah Disetel

Masih ada yang mengganjal di keluarga Gamma atau GRO (17) siswa SMKN 4 semarang yang tewas ditembak polisi

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Massa aksi membentangkan kertas bertuliskan Wartawan Bukan Humas Polri ketika aksi demonstrasi meminta polisi mengusut kasus kematian GRO atau Gamma yang meninggal dunia ditembak polisi, di Mapolda Jateng, Kamis (28/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Masih ada yang mengganjal di keluarga Gamma atau GRO (17) siswa SMKN 4 semarang yang tewas ditembak polisi.

Keluarga masih merasakan adanya kekecewaan meski pihak kepolisian sudah minta maaf.

Keluarga menyayangkan kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan polisi dilakukan tanpa melibatkan keluarga korban.

Baca juga: Inilah 5 Pernyataan Kapolrestabes Semarang yang Dibantah Keluarga Almarhum Gamma

Keluarga mengaku sempat sumringah ketika dijanjikan untuk mengikuti RDP meskipun melalui tautan Zoom. 

Namun, rasa sumringah berakhir kecele saat link tersebut ternyata tidak bisa diakses.

Keluarga semakin kecewa ketika mendengar penjelasan Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar dalam RDP tersebut yang lebih menekankan kasus tawurannya daripada penembakan.

Kolase: (kiri) Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dan Juru Bicara keluarga Gamma, Subambang.
Kolase: (kiri) Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dan Juru Bicara keluarga Gamma, Subambang. (Iwan Arifianto)

Juru bicara keluarga almarhum Gamma, Subambang  mengatakan, terkait zoom yang diberikan dari pihak DPR RI memang tidak bisa diakses. 

Ketika pihaknya mengkonfirmasi ke DPR RI belum diberitahu secara gamblang atas pembatalan keluarga terlibat dalam RDP.

"Berarti DPR itu bohong, kami terus terang kecewa," katanya di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).

Subambang merinci, sempat menyurati Komisi III DPR RI untuk meminta surat permohonan RDP ke DPR, namun oleh staf perwakilan rakyat itu justru mengirimkan panggilan untuk hadir di gedung DPR, Jakarta.

Namun, rencana itu dibatalkan, Minggu (1/12/2024). Keesokan harinya, keluarga akan dilibatkan tetapi melalui Zoom.

Mengetahui hal itu, pihaknya sudah menyiapkan segala bahan bantahan ke polisi.

Namun setelah menunggu hingga Selasa (3/12/2024) pagi, mencoba membuka link zoom yang disampaikan jam 09.15 WIB tetapi tidak bisa. 

Oleh karena itu, keluarga hanya bisa melihat RDP di televisi.

"Kami tidak diberitahu alasan pembatalan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved