Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program Makan Bergizi Gratis di Jateng

15 Hari Uji Coba Makan Bergizi Gratis di 27 Sekolah Kebumen, Begini Hasil Monitoring Pemprov Jateng

3.333 pelajar di Kabupaten Kebumen menjajal uji coba makan bergizi gratis yang menjadi progam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Editor: deni setiawan
PEMKAB KEBUMEN
Siswa SD Negeri 1 Jatisari Kabupaten Kebumen mengikuti program uji coba makan bergizi gratis. 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Selama 15 hari sejak 29 November 2024, sekira 3.333 siswa di Kabupaten Kebumen mengikuti uji coba program makan bergizi gratis yang digelar Pemprov Jateng.

Kebumen merupakan satu dari tiga wilayah di Jawa Tengah yang menjalankan program itu.

Untuk melaksanakan program yang berakhir pada 16 Desember 2024 itu, Pemprov Jateng menganggarkan dana Rp750 juta untuk setiap daerah.

Baca juga: Pemprov Jateng Tegaskan Komitmen Kembangkan Geopark di Rakornas KNGI Kebumen

Baca juga: Geopark Kebumen Jadi Sorotan Dunia

3.333 pelajar di Kabupaten Kebumen menjajal uji coba makan bergizi gratis yang menjadi progam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming raka.

Makan bergizi gratis tersebut merupakan bagian uji coba di tiga kabupaten yakni Kabupaten Wonosobo, Kebumen, dan Brebes.

Uji coba dilaksanakan oleh Pemprov Jateng.

Danik Aneswati, Pejabat Fungsional Perencana Bappeda bersama jajaran pejabat Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng melakukan monitoring terhadap pelaksanaan makan siang gratis di Kebumen yaitu di SD Negeri 1 Jatisari dan SMP Negeri 1 Buluspesantren, Kamis (5/12/2024).

Danik mengatakan, uji coba makan siang gratis untuk anak sekolah ini masih fokus untuk siswa SD dan SMP.

Danik Aneswati mengatakan, dari hasil monitoring, uji coba makan siang gratis di Kebumen berjalan lancar.

Menurut Danik, gizi yang terkandung dalam menu makanan juga sudah mencukupi. 

"Secara umum lancar, anak-anak makannya habis."

"Menunya ada ikan lele, sayuran, dan buah-buahan dengan standar gizi yang cukup," ujar Danik Aneswati seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (5/12/2024).

Pantuan ini, kata Danik, juga untuk memastikan distribusi makanan ke sekolah tidak mengalami keterlambatan.

Mememuhi standar gizi yang telah ditetapkan, mengandung lauk berprotein hewani, nabati dan sayur mayur, serta buah.

"Karena ini kami memakai pihak ketiga dalam distribusi makanan."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved