Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

GEGER Anak Bunuh Ayah Kandung di Sidoarjo, Korban Tewas Karena 15 Luka Bacokan Celurit

Pria berinisial MSC (33) yang diduga mengalami depresi ditangkap polisi setelah membunuh ayah kandungnya sendiri, BS (60) di rumah Kabupaten Sidoarjo.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/ANDHI DWI
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah. 

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO - Seorang pria yang diduga mengalami depresi secara membabi buta membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas.

Pelaku membacok menggunakan celurit saat korban sudah tertidur seusai minum obat.

Peristiwa tersebut bahkan sempat diketahui para tetangga yang mendengar suara gadung di rumah korban dan pelaku.

Baca juga: Penampakan Buaya di Sungai Klurak Sidoarjo, Warga Diminta Waspada

Baca juga: Terungkap Alasan Anak di Sidoarjo Tega Membunuh Ibunya, Tak Terima Dibangunkan dari Tidur

Pria berinisial MSC (33) ditangkap polisi setelah membunuh ayahnya, BS (60), di Dusun Mbokong Nisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan bahwa pelaku sempat mengamuk saat dijenguk oleh kakaknya, NL (35), sebelum melakukan aksi brutal tersebut.

"Pelaku ini 3 bersaudara."

"Anak pertamanya (korban) mau menjenguk orangtuanya yang lagi sakit," kata AKP Fahmi Amarullah, Selasa (17/12/2024).

Kejadian bermula pada Minggu (15/12/2024) sekira pukul 21.00, ketika NL datang untuk menjenguk MSC yang sedang mengalami depresi.

Setelah memberikan obat penenang, NL merasa bahwa adik dan ayahnya sudah beristirahat, sehingga dia memutuskan pulang.

Namun setelah ditinggal, depresi MSC kembali kambuh.

"Kemudian, dia mengambil celurit dan secara membabi buta melakukan penganiayaan kepada ayahnya sendiri," ujar AKP Fahmi.

Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo, Warga Hendak Menolong Tapi Rumah Dikunci dari Dalam

Baca juga: Admisi UIN Walisongo Tetap Layani Kunjungan MA Burhanul Hidayah Sidoarjo saat Momen Wisuda

Hasil otopsi dari RS Pusdik Sabhara Bhayangkara Porong menunjukkan bahwa BS mengalami 15 luka bacokan di leher, dada, dan kepala. 

"Korban meninggal dunia di tempat," tambahnya.

Ketua RW setempat, Sunyoto menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dimulai ketika NL mengantar obat untuk BS dan MSC.

"Itu orangtuanya (korban) sakit, terus kakaknya pelaku datang memberikan obat, termasuk membawa obat penenang buat pelaku," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved