Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjarnegara

Detik-detik Truk Bermuatan Pasir Terjun ke Sungai di Banjarnegara, Bermula dari Jembatan Ambrol

Truk bermuatan pasir terjun ke sungai karena jembatan jalan Kabupaten penghubung antardesa di Kecamatan Pagentan tiba-tiba ambrol.

Ist. Kiriman warga. 
Kondisi truk pasir yang terjun ke sungai sedalam 6 meter usai jembatan yang dilewatinya ambrol, Selasa (18/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Truk bermuatan pasir terjun ke sungai karena jembatan jalan Kabupaten penghubung antardesa di Kecamatan Pagentan tiba-tiba ambrol.

Kejadian itu terjadi di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (17/12/2024). 
Truk tersebut jatuh ke sungai dari ketinggian sekitar 6 meter akibat jembatan yang diduga tidak mampu menahan beban muatan yang berlebih.

Peristiwa ini terjadi di Desa Majasari, Kecamatan Pagentan, saat truk sedang melaju dari arah Kecamatan Batur menuju Pagentan.

Salah satu warga setempat, Zaenal menyebut jembatan ambruk kemungkinan karena tonase truk yang berlebihan.

"Truk bermuatan pasir dari arah Batur menuju Pagentan.

Karena muatannya berat, jembatan yang sudah lama ini tidak kuat dan akhirnya ambruk," ujarnya.

Warga yang melihat kejadian segera melakukan upaya pertolongan kepada sang supir dan kernet yang mengalami luka cukup serius. 


Korban dilarikan ke Puskesmas Pagentan.

Kapolsek Pagentan, AKP Supriyadi, menjelaskan kondisi jembatan memang sudah lapuk dan sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda keretakan.

Hal ini diperparah dengan beban berat truk yang melintas.

"Jembatan ini sudah tua dan retak-retak.

Ketika ada truk bermuatan berat melintas, akhirnya tidak kuat menahan beban dan ambruk," terangnya kepada Tribunbanyumas.com.

Ambrolnya jembatan tersebut berdampak signifikan terhadap akses transportasi warga.

Jembatan ini merupakan penghubung vital antara Desa Majasari dengan Desa Babadan di Kecamatan Pagentan dan Desa Pegundungan di Kecamatan Pejawaran termasuk akses jalan alternatif menuju wisata Dieng.

Dengan jembatan yang putus, warga terpaksa memutar sejauh 15 hingga 20 kilometer melalui jalur alternatif di Kecamatan Pejawaran.


"Sementara, jalur dialihkan melalui Pejawaran.

Jadi memang memutar cukup jauh, sekitar 15 sampai 20 kilometer," katanya.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penanganan di lokasi kejadian.

Tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved