Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

FAKTA Anak Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas di Sidoarjo, Sudah 10 Tahun Ini Pelaku Alami Depresi

Pria pelaku yang membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas di Sidoarjo ini ternyata mengalami depresi saat melakukan aksi kejamnya.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/ANDHI DWI
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah. 

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO - Fakta terbaru dipastikan pihak kepolisian dari Polresta Sidoarjo atas kasus seorang anak membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas.

Korban tewas seusai mengalami 15 luka bacokan celurit dari pelaku.

Korban saat kejadian tidur seusai minum obat.

Adapun pria berinisial MSC (33) yang diduga membunuh ayah kandungnya, BS (60), di Dusun Mbokong Nisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur saat ini sedang menjalani perawatan rawat jalan dan tidak ditahan.

Baca juga: GEGER Anak Bunuh Ayah Kandung di Sidoarjo, Korban Tewas Karena 15 Luka Bacokan Celurit

Baca juga: Penampakan Buaya di Sungai Klurak Sidoarjo, Warga Diminta Waspada

Seperti yang diberitakan, pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (15/12/2024).

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, tersangka mengalami depresi saat melakukan aksi kejam tersebut.

"Ternyata pelaku ini menderita depresi."

"Ada surat rawat jalan dari dokter saraf."

"Bahwa dia rawat jalan, terakhir pada Maret 2024," kata AKP Fahmi seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (18/12/2024).

Polisi memutuskan untuk tidak menahan MSC karena harus menjalani perawatan di RSJ dr Radjiman Wediodiningrat Malang.

"Setelah kami dalami, kami bawa ke RSJ di Malang."

"Ternyata dokter mengatakan jika yang bersangkutan (pelaku) mengalami gangguan jiwa."

"Sementara ini pelaku ada di RSJ dr Radjiman Wediodiningrat Malang," kata dia.

AKP Fahmi juga menjelaskan alasan mengapa polisi tidak menghadirkan pelaku saat konferensi pers.

"Pelaku tidak bisa kami hadirkan di Mapolresta Sidoarjo."

"Tetapi sesaat setelah kami tangkap pelaku, kami bisa mendokumentasikan," ucap dia.

Ketua RW setempat, Sunyoto menyatakan, pelaku telah menderita depresi selama 10 tahun terakhir.

Namun gejala penyakit mental tersebut tidak selalu muncul.

"Sudah 10 tahun, tapi tidak setiap hari (menunjukkan gejala) begitu."

"Kadang lima bulan enggak ada masalah apa-apa, ini kira-kira sudah satu minggu (tenang)," ungkap dia.

Meskipun mengalami depresi, Sunyoto menegaskan, pelaku tidak pernah menunjukkan tindakan kekerasan ketika kondisinya memburuk.

"Kadang kumat 2-3 hari sembuh."

"Tetapi enggak pernah kekerasan, terus dikasih obat sembuh kembali, bahkan sempat jualan warung di pinggir jalan," sebut dia.

Peristiwa ini bermula ketika korban, BS, dikunjungi oleh anaknya, NL, yang datang untuk mengantar obat pada malam kejadian.

"Itu orangtuanya (korban) sakit, terus kakak dari pelaku datang memberikan obat, termasuk bawa obat penenang buat pelaku," kata Sunyoto.

Setelah memberikan obat kepada ayah dan adiknya, NL memutuskan untuk pulang.

Tak lama kemudian, seorang tetangga mendengar suara gaduh dari rumah korban.

Baca juga: Ibu di Sidoarjo Dibunuh Anak Sendiri Gara-gara Tak Dituruti Beli Ponsel

Baca juga: Terungkap Alasan Anak di Sidoarjo Tega Membunuh Ibunya, Tak Terima Dibangunkan dari Tidur

Kronologi Anak Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya oleh Tribunjateng.com, seorang pria yang diduga mengalami depresi secara membabi buta membacok ayah kandungnya sendiri hingga tewas.

Pelaku membacok menggunakan celurit saat korban sudah tertidur seusai minum obat.

Peristiwa tersebut bahkan sempat diketahui para tetangga yang mendengar suara gadung di rumah korban dan pelaku.

Pria berinisial MSC (33) ditangkap polisi setelah membunuh ayahnya, BS (60), di Dusun Mbokong Nisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan bahwa pelaku sempat mengamuk saat dijenguk oleh kakaknya, NL (35), sebelum melakukan aksi brutal tersebut.

"Pelaku ini 3 bersaudara."

"Anak pertamanya (korban) mau menjenguk orangtuanya yang lagi sakit," kata AKP Fahmi Amarullah, Selasa (17/12/2024).

Kejadian bermula pada Minggu (15/12/2024) sekira pukul 21.00, ketika NL datang untuk menjenguk MSC yang sedang mengalami depresi.

Setelah memberikan obat penenang, NL merasa bahwa adik dan ayahnya sudah beristirahat, sehingga dia memutuskan pulang.

Namun setelah ditinggal, depresi MSC kembali kambuh.

"Kemudian, dia mengambil celurit dan secara membabi buta melakukan penganiayaan kepada ayahnya sendiri," ujar AKP Fahmi.

Hasil otopsi dari RS Pusdik Sabhara Bhayangkara Porong menunjukkan bahwa BS mengalami 15 luka bacokan di leher, dada, dan kepala. 

"Korban meninggal dunia di tempat," tambahnya.

Ketua RW setempat, Sunyoto menjelaskan bahwa peristiwa tersebut dimulai ketika NL mengantar obat untuk BS dan MSC.

"Itu orangtuanya (korban) sakit, terus kakaknya pelaku datang memberikan obat, termasuk membawa obat penenang buat pelaku," katanya.

Setelah NL pulang, suara gaduh terdengar dari rumah korban.

"Tetangga dengar suara 'dok dok dok', terus didatangi, ternyata orangtuanya sudah ditemukan meninggal."

"Bahkan saya datang sudah enggak ada (meninggal), terus lapor polisi," ujar Sunyoto.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti masalah kesehatan mental yang dihadapi pelaku.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dipastikan Depresi, Anak Pembunuh Ayah Kandung di Sidoarjo Masuk RSJ Malang"

Baca juga: Galiech Ridha Pastikan Hak Asuh Anak Diserahkan ke Asri Welas

Baca juga: Begini Hitung-hitungan Erick Thohir Agar Timnas Indonesia Lolos Semifinal ASEAN Cup 2024

Baca juga: Gaji Tijjani Reijnders Naik 2 Kali Lipat di AC Milan, Kontraknya Ditambah Setahun Lagi

Baca juga: BUMDes Bathi Rejo Kudus Kembangkan Usaha Persampahan, Layanan Perpajakan hingga Dukungan Program MBG

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved