Berita Jateng
Prediksi Tumpukan Sampah di Jateng 2045 Tembus 6,9 Juta Ton, Nana: Pengelolaan Sampah Harus Diwadahi
Pengelolaan sampah jadi isu menarik dalam diskusi yang digelar di Wisma Perdamaian Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengelolaan sampah jadi isu menarik dalam diskusi yang digelar di Wisma Perdamaian Kota Semarang.
Dalam tersebut juga mengangkat tema diseminasi implementasi ekonomi sirkular dan transisi energi.
Pasalnya, persampahan di Jateng menjadi perhatian serius berbagai kalangan.
Baca juga: Sudah Sebulan Sampah di Kebondalem Pemalang Tidak Diangkut, Menumpuk Hampir Tutupi Badan Jalan
Menurut Sri Yunanto Tenaga Ahli Pj Gubernur Jateng, timbunan sampah di Jateng pada 2023 mencapai 6,3 juta ton lebih pertahun.
Dari total tersebut 3,9 juta ton lebih telah telah dikelola baik melalui pengurangan maupun penanganan.
Ia merinci jumlah sampah yang telah dikurangi melalui berbagai upaya mencapai 1,3 juta ton.
Sedangkan melalui penanganan sampah di Jateng di angka 2,5 juta ton lebih.
"Jika dipersentase sekitar 61,73 persen dari total tumpukan sampah 6,3 juta ton bisa dikelola," terangnya saat mengisi diskusi di Wisma Perdamaian, Kamis (19/12/2024).
Ia juga mengatakan prediksi tumpukan sampah di Jateng pada 2045 tembus di angka 6,9 juta ton.
Angka tersebut dengan asumsi pertambahan jumlah penduduk du Jateng.
Meski demikian, ia optimis pengelola sampah bisa dilakukan di Jateng.
Pasalnya beberapa daerah telah melakukan pengelolaan sampah secara baik.
"Seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dan masyarakat di Jateng misalnya di TPS3R yang ada di Megelang hingga wilayah Pansela Jateng," terangnya.
Adapun analisis Bappeda Provinsi Jateng, proyeksi timbunan sampah di Jateng terus bertambah tiap tahunnya.
Hal tersebut diiringi dengan trend pertumbuhan penduduk di Jateng.
Di mana pada 2022 jumlah penduduk di Jateng mencapai 37 juta jiwa lebih dengan timbunan sampah 6,3 juta ton lebih.
Sementara prediksi pada 2030 mendatang jumlah penduduk melonjak di angka 39,7 juta jiwa dan timbunan sampah 6,4 juta ton lebih.
Sedangkan pada 2035 jumlah penduduk diprediksi tembus di angka 41 juta jiwa dan tumpukan sampah di angka 6,6 juta ton lebih.
Angka tersebut terus bertambah hingga 2024 dengan prediksi jumlah penduduk di Jateng mencapai 42,5 juta jiwa dan tumpukan sampah mencapai 6,9 juta ton lebih.
Dalam diskusi tersebut, beberapa aktivis lingkungan dari beberapa daerah juga dihadirkan.
Mereka menceritakan pengalaman tentang pengelolaan sampah yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Bahkan mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Baca juga: DPRD Kota Semarang Ingatkan Persoalan Sampah Masih Jadi Tantangan Besar
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana berujar, diseminasi implementasi ekonomi sirkular dan transisi energi menjadi program prioritas.
Ia juga mengatakan, kabupaten kota hingga tingkat provinsi seharusnya mewadahi dan memfasilitasi masyarakat yang bisa mengatasi permasalah sampah.
"Di Jateng sendiri telah ada desa mandiri sampah, hal tersebut harus didukung," imbuhnya. (*)
Harapan Bangkit Bulan September Buyar, Industri Perhotelan di Jateng Kembali Anjlok Imbas Demo |
![]() |
---|
Kadisdik Jateng Imbau Sekolah Antisipasi Dampak Aksi Demo |
![]() |
---|
Berikut Deretan Pelanggaran Polisi Semarang Menurut Tim Hukum Suara Aksi: Kapolda Harus Minta Maaf |
![]() |
---|
Pelayanan Publik di Jawa Tengah Dipastikan Tetap Normal |
![]() |
---|
Tokoh Agama dan Masyarakat di Jateng Serukan Kedamaian untuk Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.