Berita Jawa Tengah
Safin Pengusaha Pati Minta Pemerintah Lanjutkan Proyek Jalan Tol Demak-Tuban, Karena Alasan Ini
Pengusaha asal Kabupaten Pati, Saiful Arifin berharap pemerintah tetap melanjutkan proyek jalan Tol Demak-Tuban sesuai yang direncanakan sejak awal.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Pengusaha Kabupaten Pati, Saiful Arifin berharap pemerintah tetap melanjutkan rencana proyek jalan Tol Demak-Tuban.
Hal itu dia kemukakan menyikapi instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan pembangunan jalan tol baru sembari mempertimbangkan ulang kondisi APBN.
Saiful Arifin berpendapat, pembangunan tol yang menghubungkan daerah-daerah di Pantura Timur sangat krusial.
Sebab, kondisi Jalan Pantura sudah terlalu padat dan tak lagi memadai.
Baca juga: Polresta Pati Siagakan 1.300 Personel untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Harga Mulai Rp 15 Ribu, Durian Lokal Pati Jadi Buruan Pecinta Buah
"Memang kalau Semarang ke timur, menurut kami masyarakat Pati, Kudus, Rembang, sampai Tuban, jalannya sudah sangat padat."
"Maka kami berharap tol yang sudah sampai Demak bisa diteruskan sampai Tuban," kata pria yang akrab disapa Safin ini melalui TribunJateng.com, Kamis (19/12/2024).
Menurut dia, keberadaan jalan tol di Pantura Timur sangat diperlukan untuk memperlancar akses perekonomian.
"Karena produksi pertanian, perikanan, dan peternakan di sini bagus, distribusi sangat penting sekali."
"Jadi, kami berharap kebijakan yang diambil ke depan, rencana tol untuk meneruskan dari Demak ke Tuban menurut saya sangat urgen sekali," jelas Mantan Wakil Bupati Pati ini.
Dia menambahkan, pemerintah perlu mengevaluasi kondisi Jalan Pantura Timur.
Menurut dia, banyak kendala yang ada mulai dari ancaman banjir rob, tingkat kerawanan kecelakaan yang tinggi, hingga kemacetan yang parah.
Baca juga: Guru di Pati Terbitkan Novel Berbahasa Jawa "Parmin & Atun" Dari Kitab Arbain Nawawi
Baca juga: Dari Kandang Kambing Jadi Gudang Miras: Kisah Razia Polisi di Desa Payang, Pati
"Karena kendaraan sangat banyak sekali, volume kendaraan, beban jalan, bisa dievaluasi."
"Kalau sudah macet karena rob dan lain-lain, Semarang-Pati bisa empat jam atau lebih."
"Efisiensi biaya dan pengiriman barang jadi terkendala," ujar pendiri Universitas Safin Pati dan Safin Pati Sports School ini.
Safin menyayangkan adanya ketimpangan infrastruktur jalan di antara Pantura Barat dan Pantura Timur.
Kesaksian Tecky Dosen Poltekkes Semarang Saat Kerusuhan Nepal: 3 Hari Saya Tertahan di Kamar Hotel |
![]() |
---|
Proses Dramatis Evakuasi Wanita Obesitas di Sragen, Isnani Alami Sesak Napas, Berat Tubuh 300 Kg |
![]() |
---|
Orangtua di Boyolali Gagal Ngirit, Tiba-tiba Anak Minta Tambahan Uang Jajan Gegara MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Tecky Dosen Poltekkes Semarang, Sempat Terjebak Kerusuhan Nepal Saat Jalani Misi WHO |
![]() |
---|
Gubernur Luthfi Fokuskan Penguatan dan Pemerataan Konektivitas Antarwilayah di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.