Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sudah Cetak Uang Palsu Triliunan Buat Bekal Pilkada, Ternyata Tak Ada Partai yang Melirik Andi

Andi Ibrahim adalah dosen PNS UIN Alauddin Makassar. Ia pernah menjabat Wakil Dekan I bidang akademik

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
Suasana perpustakaan universitas islam negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kampus 2, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pasca penggerebekan polisi terkait produksi uang palsu. Rabu, (18/12/2024). 

Andi Ibrahim pelaku utama pencetakan uang palsu saat ini menjawab sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Polda Sulsel mengungkap Andi Ibrahim mencetak uang palsu untuk maju Pilkada Barru 2024.

Andi Ibrahim adalah dosen PNS UIN Alauddin Makassar. Ia pernah menjabat Wakil Dekan I bidang akademik.

Mimpi Andi Ibrahim maju Pilkada Barru 2024 pupus karena tidak dilirik partai politik manapun. Padahal Andi Ibrahim kadung membeli mesin pencetak uang palsu senilai Rp600 juta.

"Tersangka (Andi Ibrahim) mengajukan proposal pendanaan Pilkada di Barru tapi Alhamdulillah tidak jadi," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Yudhi mengutarakan rencana pilkada itu sambil menunjukkan proposal Andi Ibrahim. Proposal itu bergambar Andi Ibrahim mengenakan jas tutup dan songkok recca.

Batalnya Andi Ibrahim maju pada Pilkada 2024, kata Yudhi, karena tidak ada partai yang meliriknya.

"Jadi dana ini, uang yang dicetak, akan dipakai untuk itu, tapi tidak jadi, tidak ada partai yang mengusungnya," terang Yudhi.

Dalam kasus pabrik uang palsu itu, Andi Ibrahim berperan cukup penting. Sebab, kata Yudhi, produksi uang palsu ini awalnya beroperasi di rumah ASS di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

Namun, karena membutuhkan mesin berukuran besar, akhirnya diadakan mesin cetak dengan berat 2-3 ton asal China dimasukkan ke Makassar lewat Surabaya.

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, atas kuasa Andi Ibrahim sebagai kepala perpustakaan, mesin itu akhirnya lolos masuk ke Kampus UINAM di Samata, Gowa.

"Jadi dimasukkan malam-malam ke dalam kampus atas persetujuan AI (Andi Ibrahim) dengan alasan mesin untuk mencetak buku-buku," bebernya.

Kini, Andi Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya dan ditahan di Mapolres Gowa. (tribunnews/kompas)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved